Kepindahan Marc Klok dari pilar Persija ke kubu rivalnya, Persib Bandung, menuai banyak pro-kontra. Suara sumbang untuk pemain naturalisasi kelahiran Belanda 28 tahun ini, tentu banyak disematkan oleh para fans Macan Kemayoran.
Mereka yang marah beranggapan, kepindahan Marc menjadi bagian dari squad Maung Bandung, karena alasan uang semata. Sebagian dari pengkritik Marc bahkan memelesetkan namanya menjadi Money Klok. Namun, Marc menyebut situasi ini tidak sederhana.
Banyak Janji yang Tak Dipenuhi Persija
Kepada Asumsi.co, Marc mengatakan bahwa dirinya masuk Persija di tahun 2020 lalu. Baru sebentar berlaga bersama squad oranye, Liga mesti berhenti karena pandemi.
Secercah harapan untuk main lagi muncul saat Kemenpora menghelat Piala Menpora pada Maret 2021 lalu. Di laga ini, Persija tampil cemerlang. Bahkan menjuarai kompetisi.
Baca Juga: Euro 2020 Jadi Klaster Corona Varian Delta, Haruskah Disetop Penyelenggaraannya? | Asumsi
Berkat penampilannya bersama Persija di Piala Menpora pula, Marc mendapat banjir sanjungan. Ia mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik Piala Menpora 2021. Namun, di balik prestasi Marc bersama Persija, ternyata ada sejumlah janji yang ternyata tidak dipatuhi oleh manajemen.
“Dan ini menyakiti saya. Waktu demi waktu. Setiap keputusan dibuat, perjanjian-perjanjian itu tetap tidak terpenuhi. Saya sedikit kecewa, karena di waktu yang sama, saya masih melakukan pekerjaan saya,” ucap Marc kepada Asumsi.co, Minggu (4/7/2021).
Marc tak menyebut janji ini sekadar soal gaji. Namun, sebagai pemain sepak bola profesional, Marc mengaku manajemen timnya tidak memberikan hak-hak yang harusnya didapat, sesuai kesepakatan di kontrak. Padahal, ia telah melakukan tugasnya secara baik.
“Dan seperti yang saya bilang, ketika saya melakukan pekerjaan saya, saya berharap klub saya juga melakukan pekerjaan mereka. Singkat cerita, dalam 16 bulan tersebut, mereka tidak memenuhi janji-janjinya,” ucap Marc.
Namun ia juga tak lantas minta hengkang. Bersama tim, Marc sempat melakukan negosiasi dengan menggelar lima sampai tujuh kali pertemuan untuk mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
Sayang, kata sepakat tak kunjung didapat. Marc yang kecewa lantas mulai berpikir untuk tidak lagi bersama Persija.
“Karena pada dasarnya, hal tersebut sudah tidak sehat. Anda masih meminta saya untuk bermain dengan baik? Anda masih meminta saya untuk menjadi pemain terbaik? Tapi bagaimana saya bisa jadi pemain terbaik, jika saya tidak dihargai, dicintai, dan merasakan adanya komitmen yang telah dibuat?” kata dia.
Baca Juga: Tarik-Ulur Liga 1, Lanjut atau Batal? | Asumsi
Padahal, Marc merasa telah mempertaruhkan banyak hal untuk bisa tampil baik di Indonesia. Ia bahkan resmi mengganti kewarganegaraannya menjadi Warga Negara Indonesia pada 12 November 2020 lalu.
“Setelah Piala Menpora, saya berharap situasinya bisa berubah. Karena saya masih percaya bahwa hal-hal tersebut akan berubah. Dan nyatanya tidak. Dan itulah alasan mengapa Marc Klok pergi. Dan ini mungkin menjadi hal yang orang-orang dan suporter tidak ketahui,” ujar Marc.
Alasan Pindah ke Persib Bandung
Tak ingin jatuh di lubang yang sama, Marc makin selektif memilih klub tempat ia berlabuh. Ia ingin kariernya di Indonesia berlanjut di tim yang profesional dalam menangani klub, pemain, dan ambisi menjadi juara.
Oleh karena itu, ia cermati 18 klub yang berlaga. Apakah mereka mempunyai finansial yang sehat dan bagaimana komitmen mereka pada pemain yang dikontrak. Di luar itu, Marc juga merasa perlu berlabuh di tim yang punya sejarah dan basis pendukung yang kuat.
“Karena sebetulnya satu hal yang membuat sepak bola spesial adalah suporternya. Tanpa fans, sepak bola tidak ada artinya,” ucap dia.
Meski ada enam sampai delapan klub yang tertarik merekrutnya, tapi Marc punya alasan tersendiri kenapa memilih Persib Bandung. Itu tak lain karena sejumlah kriteria yang semula sudah ditetapkan. Selain itu, Persib punya nilai plus karena dilatih oleh orang Belanda, Robert Renè Alberts.
“Mungkin koneksi sesama orang Belanda juga membantu, karena pelatihnya orang Belanda. Dia memberikan saya kesempatan untuk menunjukan siapa Marc Klok kepada Indonesia,” ucapnya.
Marc tak memungkiri, ada sejarah panjang yang membuat rivalitas antara Persib dengan Persija yang membuatnya selalu panas. Marc pun paham itu. Namun, ia memastikan kepindahannya dari Persija ke Persib tak bersinggungan dengan rivalitas ini. Ia pun mengaku tak mau menyakiti siapa pun.
Dalam memilih klub, tentunya ia harus memilih mana yang baik untuknya, juga kariernya. Persib, dirasa bisa memenuhi pilihan itu. Marc tak menampik akan ada orang yang tidak suka pada pilihannya. Namun, ia menganggap itu sebagai sebuah keindahan dari sepak bola.
“Ibrahimovic pindah dari AC Milan ke Inter Milan. Luis Figo dari Barca ke Real Madrid. Ibrahimovic bahkan kembali ke Milan. Jadi, kenapa itu menjadi suatu hal yang tidak mungkin? Dan sekali lagi, saya kira itu menjadi keindahan sepak bola,” ucap Marc.
“Saya hanya ingin memenuhi keinginan saya, dan melakukan apa yang terbaik untuk saya. Saya hanya ingin bermain sepak bola, bahagia,” lanjutnya.