Keuangan

Tips Mengelola Keuangan di Umur 20

Ilham — Asumsi.co

featured image
Unsplash

Mandiri secara finansial bukan harus menunggu usia matang, proses agar bisa mandiri secara finansial seseorang harus mulai belajar mengatur keuangan sejak usia 20 an. Pada usia itu banyak tantangan yang akan dihadapi, termasuk memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Bicara soal keinginan generasi muda di usia 20-an pasti sangat berat untuk menekan banyak godaan. Misalnya belanja barang branded, nongkrong, sampai traveling.

Godaan-godaan semacam itu harus bisa diatasi dan dibatasi pada usia 20, jika tidak permasalahan keuangan akan menjadi hambatan di masa depan saat usia sudah matang. 

Untuk itu mumpung masih 20 tahun, sebaiknya sebanyak-banyaknya menyiapkan skill mengatur keuangan dan perbanyak belajar mengenai investasi. 

Konsultan keuangan Tatadana Tejasari  generasi yang masih di usia 20 perlu memahami pentingnya budaya menabung untuk mulai merencanakan keuangan di masa depan.   

“Belum ada  kepikiran untuk nabung, apalagi investasi. Namun, sebenarnya investasi itu semakin cepat mulainya akan memberikan dampak yang besar,” katanya saat dihubungi Asumsi.co, Minggu (27/6/2021).

Menurut Teja, mereka yang berumur dua puluh tahun, seharusnya sudah bisa mengatur keuangan secara mandiri. Pun jika belum bisa, ada pula tips yang bisa dilakukan agar bisa mandiri secara finansial di usia 20 tahun.

Menabung

Teja mengatakan sebagai awalan, mereka yang berada di umur dua puluh tahun harus membiasakan diri untuk menabung. Ia menganjurkan agar melakukan kegiatan menabung secara rutin setiap bulan dengan cara menyisihkan sepuluh persen dari gaji.

“Kalau gaji mereka Rp 3 Juta, coba sisihkan Rp300 ribu tiap bulan. Harusnya nggak berat,” katanya.

Baca Juga : Investasi Zaman Now Bisa Patungan, Begini Caranya

Menurutnya langkah ini akan menjadi kebiasaan baru dan biasanya berat untuk dilakukan. Namun ia menganjurkan untuk mulai dari sekarang daripada tidak sama sekali.

“Biasanya baru mulai itu berat, jadi dimulai aja dulu, baru ditambah sedikit- dikit. Memang di umur dua puluh, kayaknya mau senang-senang dahulu. Kalau ada uang habis, tapi secara keilmuan keuangan, semakin kita segera menabung atau investasi maka hasilnya nanti begitu kita sudah tua, daripada mereka yang baru memulaii umur tiga puluh,” katanya.

Investasi

Jika sudah terbiasa untuk menabung, Teja menganjurkan untuk memulai investasi. Menurutnya sekarang banyak penawaran investasi dari berbagai marketplace ataupun fintech.

“Jadi memang nggak cuman nabung juga investasi yang mudah. Sekedar tabungan emas, beli reksadana di marketplace, kan juga banyak. Rp10 ribu dua puluh ribu bisa, tapi itu tadi harus dirutinkan agar meningkat perkembangan aset,” katanya.

Dana Darurat

Selain investasi, ia menganjurkan untuk mempunyai dana darurat. Dana darurat itu, kata Dia, disiapkan apabila suatu hari nanti kita tiba-tiba mengalami PHK atau masuk rumah sakit.

“Dana darurat  itu tiga kali pengeluaran. Nah, si dana darurat itu bisa ditaruh di tabungan sebagian, bisa di investasi,” katanya.

Dana Pensiun

Kunci untuk memiliki cukup uang untuk pensiun adalah mulai menyisihkan uang di rekening pensiun sejak dini, dan terus melakukannya secara teratur sampai Anda pensiun. Meski demikian, kata Teja, jarang yang berumur dua puluh tahun untuk memikirkan kapan pensiun.

Baca Juga : Jadi Incaran, Bagaimana Prospek Saham Teknologi di Masa Depan?

“Biasanya mereka lebih memikirkan untuk membeli ponsel terbaru, mobil. Pensiun, nggak. Tapi, bagus kalau sudah dimulai sejak dini untuk menyisihkan uang pensiun,” katanya.

Dari uang sepuluh persen dari gaji tadi, kata Dia, bisa juga sisihkan untuk dana pensiun.

“Misal Rp100 ribu/bulan. Yang penting kebiasaan baiknya dahulu untuk dilakukan,” katanya.

Hindari Berhutang

Teja tidak merekomendasikan utang sebagai solusi dari masalah di usia 20. Jika sudah terbiasa menyelesaikan permasalahan dengan utang, kebiasaan ini akan menjadi sikap yang sangat buruk.

“Kalau yang namanya hutang untuk konsumtif sebaiknya dihindari. Kalau bisa ada kebiasaan baik yang perlu dipupuk terus. Kalau masih muda, jangan biasakan berhutang. Kalau nggak ada uangnya nggak perlulah, makan di mal, beli konsumtif apalagi berhutang,” katanya.

Susun Rencana Jangka Panjang

Teja juga menganjurkan untuk selalu menyusun rencana jangka panjang. Misalnya untuk kebutuhan beli rumah, atau aset lain yang nilainya akan berkembang. 

“Mulai sekarang, ada baiknya untuk mulai memutuskan berapa banyak uang yang ingin di simpan dalam setahun dan mulailah susun strategi untuk mencapai tujuan itu,” katanya.

Buat Rekening Khusus

Ia menyarankan untuk memisahkan uang di beberapa keranjang, misalnya untuk kebutuhan sehari hari, untuk nabung sampai investasi.

“Perlu beberapa untuk tabungan khusus, misal untuk jalan-jalan, konsumtif. Itu harus dibiasakan dari sekarang,” katanya.

Share: Tips Mengelola Keuangan di Umur 20