Isu Terkini

Virus Flu Tomat Serang Anak-anak di India

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi bendera India/Unsplash

Sebanyak lebih dari 100 kasus flu tomat dilaporkan menyerang anak-anak di bawah usia 9 tahun di Kerala, Tamil Nadu, Haryana, dan Odisha, India.

Kementerian Kesehatan India telah mengeluarkan peringatan flu tomat serta mengungkap gejala, pengobatan, dan pencegahannya. Flu tomat ditularkan virus. Nama ‘flu tomat’ berasal darj gejala utama penyakit itu, yaitu lepuh berbentuk tomat di beberapa bagian tubuh. 

Gejala utama flu tomat pada anak adalah demam, ruam, nyeri pada persendian, kelelahan, mual, muntah, diare, demam, dehidrasi, pembengkakan sendi, dan nyeri tubuh. Selain itu, juga ditemukan gejala umum seperti influenza. Gejala flu tomat dimulai dengan demam ringan, nafsu makan buruk, malaise, dan sering kali sakit tenggorokan.

Penyakit endemik: Flu tomat pertama kali diidentifikasi di distrik Kollam Kerala pada Mei 2022. Hingga Selasa (26/7/2022), dari 82 anak di bawah 5 tahun dengan telah dilaporkan oleh rumah sakit pemerintah setempat. Daerah lain yang terdampak infeksi dari Kerala adalah Anchal, Aryankavu, dan Neduvathur. 

“Penyakit virus endemik ini memicu peringatan ke negara bagian tetangga Tamil Nadu dan Karnataka. Selain itu, 26 anak (usia 1–9 tahun) telah dilaporkan menderita penyakit ini di Odisha oleh Pusat Penelitian Medis Regional di Bhubaneswar. Hingga saat ini, selain Kerala, Tamil Nadu, Haryana, dan Odisha, tidak ada wilayah lain di India yang melaporkan penyakit di Negara Bagian/UT mereka oleh virus tersebut,” demikian keterangan tertulis Kementerian Kesehatan India, dilansir dari Livemint. 

Bisa menular: Sebelum diagnosis flu tomat dipertimbangkan, anak dengan gejala tadi menjalani tes molekuler dan serologis untuk mendiagnosis demam berdarah, chikungunya, virus zika, virus varicella-zoster, dan herpes. Flu tomat merupakan penyakit menular yang sembuh sendiri karena tanda dan gejalanya hilang setelah beberapa hari. 

Tampaknya, penyakit ini merupakan varian klinis dari apa yang disebut penyakit tangan-kaki-mulut (HFMD) yang umum terjadi pada anak-anak sekolah.

Bayi dan anak kecil juga rentan terhadap infeksi ini melalui penggunaan popok, menyentuh permukaan yang tidak bersih, dan memasukkan barang-barang langsung ke mulut. 

Isolasi harus diikuti selama 5-7 hari sejak timbulnya gejala apa pun untuk mencegah penyebaran infeksi ke anak-anak lain atau orang dewasa. 

“Virus ini sama sekali tidak terkait dengan SARS-CoV-2, monkeypox, dengue, dan/atau chikungunya. Bahkan, laporan terbaru menyarankan untuk menjadi Coxsackie A 17 yang termasuk dalam kelompok enterovirus,” ucapnya.

Desak hidup higienis: Kementerian Kesehatan India mendesak warganya menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan. Ini untuk mencegah penyebaran infeksi di antara anak-anak melalui berbagi mainan, pakaian, makanan, atau barang-barang lainnya dengan anak-anak lain yang tidak terinfeksi.

Baca Juga:

Cacar Monyet Masuk RI, Jokowi Minta Menkes Urus Vaksin 

Pasien Suspek Cacar Monyet di Sulsel Sempat ke Jakarta 

Saat China Lakukan Tes PCR ke Ikan-Kepiting

Share: Virus Flu Tomat Serang Anak-anak di India