Isu Terkini

Kapolri: Hasil Autopsi Ulang Tepis Dugaan Penyiksaan ke Brigadir J

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan selain akibat senjata api. Kata dia, ini menepis adanya penyiksaan. 

“Pada hari Senin, 22 Agustus yang lalu, Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) telah menyampaikan laporan hasil autopsi kedua, yang intinya pada saat rilis tidak ada luka-luka selain luka-luka yang berasal dari senjata api,” ujar Sigit dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI di Jakarta, Rabu (24/8/2022). 

Dugaan tak berdasar: Pernyataan PDFI tersebut juga menjawab adanya dugaan Brigadir J mendapat penyiksaan. 

“Apa yang disampaikan oleh Persatuan Dokter Forensik Indonesia ini memperkuat hasil pelaksanaan autopsi pertama yang telah dilakukan oleh kedokteran forensik Polri,” tutur Sigit. 

Hanya luka tembak: Sebelumnya, Ketua tim dokter forensik gabungan Ade Firmansyah Sugiharto mengungkapkan, hasil autopsi ulang Brigadir J, tidak ditemukan luka kekerasan selain akibat dari senjata api. Ini merupakan kesimpulan dari hasil autopsi dan pemeriksaan mikroskopik. Ini juga merupakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan terhadap dugaan area tubuh Brigadir J yang mengalami kekerasan dari pihak keluarga korban. 

Tim dokter forensik menemukan lima luka tembak yang masuk ke tubuh Brigadir J. Rinciannya, satu peluru bersarang di tubuh Brigadir J, sedangkan empat lainnya tembus keluar. Namun, tim dokter forensik tidak bisa memastikan berapa jumlah orang yang menembak Brigadir J. 

Tembakan paling fatal: Ia menyebut, tembakan di bagian kepala dan dada Brigadir J merupakan yang paling berakibat fatal. Brigadir J diduga langsung meninggal dunia setelah tertembak di bagian kepala dan dada. Namun, Ade mengaku tidak bisa lagi mengidentifikasi kemungkinan jarak tembak dalam pembunuhan Brigadir J. 

Menurut Ade, alur lintasan arah peluru yang menembus tubuh Brigadir J sebabkan berbagai luka lainnya (yang bukan dari lima tembakan tadi). Ini termasuk luka pada jari tangan. Bahkan, tim dokter forensik menyebut, tidak ada sama sekali kuku Brigadir J yang dicabut. 

Baca Juga:

Personel Propam Intervensi Timsus saat Olah TKP Rumdin Sambo 

Kapolri: 97 Personel Diperiksa Terkait Kasus Brigadir J 

Komisi III Cecar Kapolri Ungkap Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

Share: Kapolri: Hasil Autopsi Ulang Tepis Dugaan Penyiksaan ke Brigadir J