Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa Indonesia
menjadi negara yang sanggup menghadapi terpaan krisis global. Hal itu
disampaikan saat Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang
Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa
(15/8/2022).
“Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi
Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan
kewaspadaan. Namun, di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur,
Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini,” ungkap
Jokowi, melansir Antara.
Ancaman krisis: Jokowi menyebut ada 107 negara terdampak
krisis, sebagian di antaranya jatuh bangkrut. Selanjutnya, diperkirakan 553
juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan
pangan dan kelaparan.
“Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum
sepenuhnya pulih. Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba
meletus perang di Ukraina sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis
keuangan tidak terhindarkan lagi,” tambahnya.
Capaian: Presiden Jokowi menyebut Indonesia termasuk negara
yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19.
“Termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak
di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan. Inflasi juga berhasil
dikendalikan di kisaran 4,9 persen,” kata Presiden.
Angka inflasi tersebut, menurutnya jauh di bawah rata-rata
inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen.
“Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada
di sekitar 9 persen. Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44 persen
pada Kuartal II 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan
berturut-turut, dan pada Semester I tahun ini surplusnya sekitar Rp364
triliun,” jelas Jokowi.
Anggaran surplus: Selain itu, Jokowi menyampaikan Indonesia
mengalami surplus Anggaran Pembangunan dan Belanja Nasional (APBN) sebesar
Rp106 triliun.
“Sampai pertengahan tahun ini, APBN juga surplus Rp106
triliun. Oleh karena itu, Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan
listrik sebesar Rp502 triliun pada tahun 2022 agar harga BBM di masyarakat
tidak melambung tinggi,” katanya.
Ditegaskan pula bahwa capaian-capaian tersebut patut
disyukuri karena fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah
perekonomian dunia yang sedang bergolak.
“Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan
harus tetap hati-hati. Namun, di sisi lain agenda-agenda besar bangsa harus
kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju,” tegas Jokowi.
Makna baju: Presiden Jokowi mengenakan Baju Paksian asal
provinsi Bangka Belitung saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Hari
Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan RI pada Sidang Tahunan MPR Bersama DPR RI
dan DPD RI Tahun 2022.
Pakaian adat tersebut berwarna dominan hijau dan memiliki
motif pucuk rebung. Motif tersebut melambangkan kerukunan, sementara warna
hijau mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan.
Setelah menyampaikan pidato kenegaraan, pada siang harinya
Presiden akan menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian keterangan
pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangannya.
Baca Juga