Para pecinta binatang diminta lebih tertib saat menaruh makanan di jalanan ‘street feeding’ untuk hewan terlantar. Ini agar tidak mengganggu lingkungan, seperti menimbulkan sampah
“Jangan taruh sembarangan, misalnya perhatikan taruh di mana, kalau beri makanan basah, pakai alas seperti daun atau plastik pengganti yang terbuat dari ketela,” ujar Pendiri yayasan Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru, dilansir dari Antara.
Cara beri makan: Pendiri Natha Satwa Nusantara Davina Veronica mengaku memiliki cara sendiri agar makanan yang diberikan ke banyak kucing liar tidak berujung menjadi sampah yang mencemarkan lingkungan. Ia biasanya memberi makan dan menunggui kucing-kucing liar itu menyantapnya sampai tuntas.
“Di rumah ada banyak kucing liar yang saya kebiri lalu kasih makan rutin pagi dan sore,” tutur Davina.
Ia berusaha menjaga agar para hewan tak berpemilik bisa makan dengan tenang tanpa kabur karena terdistraksi hal lain, seperti motor-motor yang lewat.
“Kita bisa pakai wadah dan tungguin saja, jadi kemasannya bisa diambil dan pakai lagi, atau buang dan pilah di rumah,” ucapnya.
Ia berharap aktivitas memberikan makanan hewan terlantar bisa terus dilestarikan.
“Hewan juga perlu kita, aksi kepedulian hewan jangan distop,” ujar Davina.
Larangan beri makan: Sebelumnya, sempat beredar foto surat edaran berisi larangan warga untuk memberi makan kucing liar. Surat edaran itu ditulis pihak RW 03, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Munculnya surat edaran tersebut disebabkan banyak warga yang memberikan makan kucing liar di sembarang tempat, sehingga mengotori lingkungan.
Setelah ada mediasi antara warga, komunitas pecinta kucing, dan pihak kecamatan, disepakati tetap diperbolehkan memberi makan kucing liar. Namun, pihak yang memberi makan kucing liar harus membersihkan sisa makanan tersebut.
Baca Juga:
Kronologi Pengunjung Kebun Binatang Ditarik Orang Utan Viral
Warga Elit Korut Santap Daging Anjing di Tengah Ancaman Kelaparan