Internasional

PM Italia Mario Draghi Mundur

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Kemlu Rusia/Handout via REUTERS/pri.

Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Sergio Mattarella, setelah beberapa partai politik kunci koalisi menarik dukungan mereka untuk pemerintahannya. 

Mengundurkan diri: Kantor presiden mengatakan Mattarella telah mencatat pengunduran diri dan meminta pemerintah Draghi untuk tetap dalam kapasitas sementara. 

Dilansir dari Al Jazeera, pengunduran diri itu membuka jalan bagi pemilihan awal pada September atau Oktober 2022. Pernyataan kantor kepresidenan tidak merinci apakah Mattarella akan membubarkan parlemen atau mengadakan jajak pendapat. 

Draghi, mantan kepala Bank Sentral Eropa, menjadi perdana menteri pada tahun 2021 ketika Italia bergulat dengan pandemi Covid-19 dan ekonomi yang sakit. Draghi telah menegur koalisi persatuan nasionalnya yang berselisih dan mendesak mereka kembali ke barisan sebelum terlambat.

Diboikot sekutu: Draghi memenangkan mosi tidak percaya di Senat pada Rabu (20/7/2022). Akan tetapi, boikot oleh tiga sekutu koalisinya (Silvio Berlusconi’s Forza Italia, Matteo Salvini’s anti-immigrant League, dan populist Five Star Movement) dalam pemungutan suara hampir menghancurkan prospek untuk kelangsungan hidup pemerintah persatuannya

Draghi telah mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu setelah salah satu mitranya, populist Five Star Movement, gagal mendukungnya dalam mosi percaya tentang langkah-langkah mengatasi biaya hidup yang tinggi

Mattarella saat itu telah menolak pengunduran diri. Mattarella menyuruh Draghi untuk menghadap parlemen untuk melihat apakah dia dapat mempertahankan koalisi yang luas sampai akhir yang direncanakan dari legislatif pada awal 2023. 

Lolos mosi tidak percaya: Dalam pidatonya di Senat setelah lolos dari mosi tidak percaya, Draghi telah mengajukan permohonan untuk persatuan dan memaparkan serangkaian masalah yang dihadapi Italia dan kondisi untuk tetap menjabat. 

Namun, populist Five Star Movement sekali lagi memutuskan untuk tidak mendukungnya, dengan mengatakan bahwa dia tidak membahas masalah inti mereka. 

Mattarella dijadwalkan bertemu dengan presiden majelis tinggi dan majelis rendah Parlemen pada Kamis (21/7/2022). Konsultasi semacam itu biasanya mendahului pernyataan publik dari Mattarella tentang niatnya. 

Baca Juga:

Mengenal Larry si Kucing yang Bekerja di Kantor PM Inggris 

Pewaris Kesultanan Abad ke-19 Klaim Aset Malaysia Senilai Ratusan Triliun 

PM Inggris Boris Johnson Resmi Mundur

Share: PM Italia Mario Draghi Mundur