Internasional

PM Inggris Boris Johnson Resmi Mundur

Muhammad Fadli — Asumsi.co

featured image
ANTARA/REUTERS/Hannah McKay/pri.

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menyatakan mundur dari posisi ketua Partai Konservatif. Keputusan itu diambil menyusul gelombang pengunduran diri para elit dari pemerintahannya.

“Sekarang jelas keinginan Partai Konservatif bahwa harus ada pemimpin baru untuk partai itu dan karena itu, seorang Perdana Menteri baru,” ucap Johnson dalam pidatonya seperti dikutip CNN, Kamis (7/7/2022). 

Proses pemilihan baru: Ia mengaku sepakat dengan Graham Brady bahwa proses pemilihan pemimpin baru harus dimulai saat ini. Keputusan pengunduran diri ini menjadi perubahan sikap Johnson. Sebab, sebelumnya ia menolak dengan tegas untuk mempertahankan posisinya. 

“Saya sepakat dengan Sir Graham Brady, ketua anggota parlemen backbench kami, bahwa proses pemilihan pemimpin baru itu harus dimulai sekarang. Dan jadwalnya akan diumumkan pekan depan. Jadi saya ingin mengatakan kepada jutaan orang yang memilih kami tahun 2019, banyak dari mereka memilih Partai Konservatif, untuk pertama kalinya. Terima kasih untuk mandat luar biasa itu. Mayoritas Partai Konservatif terbesar sejak tahun 1987,” ujar Johnson. 

Tetap duduki jabatan: Namun Johnson itu akan tetap duduk sebagai pemimpin pemerintahan Inggris sampai musim gugur mendatang, saat ketua baru Partai Konservatif resmi terpilih. 

Pemicu: Melansir BBC, Kamis (7/7/2022), kabar pengunduran diri Boris Johnson mengemuka setelah setidaknya 53 menteri dan pejabat pemerintahan Inggris mundur. 

Bahkan Menteri Keuangan Nadhim Zahawi, yang baru sehari menjabat, menulis surat desakan agar Boris lengser dari jabatannya. Boris disebut bakal melayangkan pernyataan pengunduran dirinya pada hari ini. 

“Perdana menteri akan membuat pernyataan resmi kepada masyarakat hari ini,” ujar Juru Bicara Kantor Perdana Menteri Inggris, Kamis pagi waktu setempat. 

Awal mula: Pemerintahan Inggris nyaris bubar setelah 53 menteri dan pejabat negara mengajukan pengunduran diri. Hal itu akibat dugaan skandal pelecehan seksual Chris Pincher yang tetap diangkat sebagai Deputy Chief Whip. Deputy Chief Whip merupakan posisi sangat penting untuk mengatur kontribusi partai di parlemen. 

Baca Juga:

PM Inggris Boris Johnson akan Mundur 

Inggris Bekukan Aset Roman Abramovich 

NATO Prediksi Perang di Ukraina Akan Berlangsung Beberapa Tahun

Share: PM Inggris Boris Johnson Resmi Mundur