Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para ibu tidak melahirkan anak setiap tahun. Menurut Jokowi, para ibu membutuhkan jarak minimal tiga tahun untuk setiap kehamilan.
“Benar boleh (memilik anak tiga), tetapi jaraknya diatur. Harus lebih dari tiga tahun, jangan tiap tahun punya anak. Lebih dari tiga tahun diatur, sehingga ibu sudah pulih, boleh mempunyai anak lagi,” ucapnya pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Tahun 2022 di Medan, Kamis (7/7/2022).
Pemenuhan gizi anak: Ia meminta para ibu memperhatikan kebutuhan gizi anaknya. Sebab, pemenuhan gizi berdampak pada tumbuh kembang anak. Disisi lain, Jokowi juga meminta para ibu mempersiapkan pendidikan anaknya.
Ia berharap, anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi yang kompetitif dalam persaingan global. Apalagi, anak-anak itu merupakan penentu wajah masa depan Indonesia.
“Kalau anak-anak kita pintar dan cerdas. Kita bersaing dengan negara-negara lain itu mudah. Tetapi kalau anak kita stunting, gizinya enggak baik, nutrisinya enggak tercukupi, ah sudah nanti ke depan bersaing dengan negara-negara lain akan sangat kesulitan kita,” tuturnya.
Penurunan angka sunting: Ia mengajak para ibu membantu menurunkan stunting yang pada 2014 lalu sebesar 37%. Sudah terjadi penurunan angka stunting pada 2021, menjadi 24,4%. Kini, pemerintah berupaya menurunkan angka stunting menjadi 14% pada 2024.
Kemandirian pangan: Untuk mengatasi stunting, anak-anak perlu mendapatkan asupan gizi yang bagus. Jadi, Jokowi mengimbau semua pihak untuk memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk menanam pangan.
“Oleh sebab itu, kemandirian pangan itu penting, saya mengajak bupati/walikota memanfaatkan lahan-lahan sekecil apapun, untuk menanam, untuk berproduksi kebutuhan sehari-hari. Jangan sampaikan ada lahan kosong,” ucapnya.
Ia pun sempat menyinggung dampak Invasi Rusia ke Ukraina. Rusia dan Ukraina merupakan negara yang menyumbang 30-40% kebutuhan gandum di dunia. Ketika ekspor gandum Rusia-Ukraina terganggu, maka sejumlah negara di Afrika dan Asia mulai kekurangan pangan akut.
Baca Juga:
Indonesia Utang Lagi dari Bank Dunia Rp5,25 Triliun