Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi memastikan penanganan kasus pencabulan putra Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah di Jombang, Jawa Timur, KH Muhammad Mukhtar Mukthi, berinisial MSAT tidak ada kendala.
“Sejauh ini penanganan kasus oleh Polda Jatim lancar tidak ada kendala,” kata Andi saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (6/7/2022), melansir Antara.
Perkara: Kasus pencabulan oleh MSAT (42), jadi perhatian publik setelah upaya kepolisian membawa pelaku mendapat hambatan. Menurut Andi, Bareskrim Polri memonitor penanganan kasus tersebut. Sejauh ini penanganan masih dipercayakan kepada Polda Jatim tanpa ada asistensi dari Mabes Polri.
“Sepenuhnya masih kewenangan Polda Jatim, tersangka juga masih berada di juridiksi Polda Jatim,” ujarnya.
Ditangani Polda Jatim: Andi memastikan penanganan kasus berjalan lancar. Saat ini berkas perkara kasus tersebut sudah dinyatakan lengkap atau P-21. Bareskrim mempercayakan penanganan kasus dilakukan oleh Polda Jawa Timur, namun tetap memonitor.
“Hanya proses tahap II saja yang belum selesai,” ujarnya.
Perkara: MSAT sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual terhadap santriwati sejak 2019. Saat hendak dilakukan tahap II, kepolisian gagal menangkap pelaku. Bahkan ayahnya, yang merupakan kiai berpengaruh di Jombang, meminta kasus anaknya disetop.
KH Muhammad Mukhtar Mukthi yang kukuh menolak anaknya, MSAT diboyong polisi dari Polres Jombang. Muhammad Mukhtar Mukthi menyebut tudingan yang dialamatkan terhadap putranya itu hanya sebuah fitnah. Dia pun meminta Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat tidak menangkap putranya.
Video viral: Momen ini terekam dalam sebuah video yang beredar luas di lini masa pada Selasa (5/7/2022). Kiai itu menyebut bahwa hal tersebut adalah masalah keluarga.
“Demi untuk keselamatan kita bersama, demi untuk kejayaan Indonesia Raya. Masalah fitnah ini, masalah keluarga,” sebut Muhammad Mukhtar Mukthi.
Pelaku sempat mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Surabaya, tetapi permohonan tersebut ditolak majelis hakim pada Desember 2021 karena kekurangan dari pihak termohon.
MSAT sebelumnya membantah melecehkan santriwati ponpes dan menyatakan dirinya difitnah.
Baca Juga:
Kiai Jombang Larang Polisi Tangkap Anaknya: Jangan Paksa, Ini Fitnah