Attila, seorang pemimpin suku barbar Hun (Attila the Hun) yang menghancurkan bagian barat dan timur Kekaisaran Romawi selama abad ke-5 M. Attila meninggal pada malam pernikahannya di usia 58 tahun.
Misteri makam Attila: Ihwal kematiannya masih misteri, apakah meninggal akibat sakit atau dibunuh istri barunya, IIdico. Disisi lain, tempat Attila dikuburkan juga masih misteri. Makam Attila the Hun (395-453) tidak pernah ditemukan dan tidak jelas di mana tepatnya.
“Hanya ada satu sumber tertulis [yang bertahan] tentang pemakaman Attila,” ujar peneliti pasca-doktoral arkeologi di Akademi Ilmu Pengetahuan Hungaria Zsófia Masek, dilansir dari Live Science.
Sumber itu adalah penulis kuno abad keenam Jordanes, yang menulis dalam bukunya “Getic” bahwa Attila dimakamkan di peti mati rangkap tiga. Yang paling dalam terbuat dari emas, yang kedua terbuat dari perak dan yang paling luar terbuat dari besi. Emas dan perak menandakan kekayaan yang diperoleh Attila untuk Hun. Sedangkan besi menandakan kekuatan militer Hun.
Disebutkan, Attila juga dikubur dengan permata, senjata dan perhiasan musuh yang dirampas. Para pelayan yang membantu membangun makam itu dibunuh dalam upaya untuk merahasiakan lokasinya.
Jordanes menyebut, para pelayannya dibunuh agar ‘kekayaan besar; ini dapat ‘dijauhkan dari rasa ingin tahu manusia. Jordanes mengklaim mendapatkan informasinya dari catatan yang ditulis oleh Priscus, seorang diplomat Romawi yang memiliki kontak dengan Attila dan yang lainnya dari istananya.
Dimana makam Attila: Makam Attila mungkin terletak di suatu tempat di Puszta Hongaria (Dataran Besar Hongaria). Seorang profesor sejarah di Universitas Katolik Pázmány Péter di Budapest, Hongaria, László Veszprémy mengatakan, Attila membuat markas besarnya di suatu tempat di dataran (besar Hongaria) dan makamnya kemungkinan tidak jauh dari itu.
“Itu mungkin di sebelah sungai atau bahkan di [sebuah] dasar sungai. Makam itu mungkin bertahan, jika [tidak] dikosongkan selama abad-abad sebelumnya. Orang-orang tertarik setidaknya sejak abad ke-13, tetapi sebagian besar terletak di sebelah reruntuhan Romawi,” tutur Veszprémy.
Memeras Kaisar Romawi: Attila merupakan orang non-Kristen yang tinggal di Dataran Besar Hongaria dan akhirnya mengambil alih sebagian besar Eropa Tengah.
Attila kadang-kadang disebut sebagai ‘Flagellum Dei’ dalam bahasa Latin, yang sering diterjemahkan sebagai ‘cambuk Tuhan’. Ia mengancam, tetapi tidak benar-benar menghancurkan ibukota Roma (Kekaisaran Romawi Barat) dan Konstantinopel (Kekaisaran Romawi Timur). Attila memaksa para kaisar untuk membayarnya sejumlah besar emas sebagai ganti perjanjian damai yang seringkali tidak bertahan lama.
Baca Juga:
Pengadilan Jerman Hukum Eks Penjaga Kamp Nazi Berusia 101 Tahun