Pengadilan Jerman memvonis mantan penjaga kemp konsentrasi Nazi berusia 101 tahun dengan hukuman lima tahun penjara. Dia ialah Josef Schütz yang menjadi orang tertua sejauh ini yang diadili karena terlibat dalam kejahatan perang selama Holocaust.
Dakwaan: Josef Schütz dinyatakan bersalah karena menjadi pendukung pembunuhan massal saat bekerja sebagai penjaga penjara di kamp Sachsenhausen di Oranienburg, utara Berlin, antara tahun 1942 dan 1945, Selasa (28/6/2022).
Jaksa mengatakan Schütz “dengan sadar dan sukarela” berpartisipasi dalam pembunuhan 3.518 tahanan di kamp dalam perannya sebagai penjaga, meskipun dia tidak dituduh secara aktif melakukan pembunuhan apa pun.
Jaksa mengatakan Schütz membantu dan bersekongkol dengan “eksekusi oleh regu tembak tahanan perang Soviet pada tahun 1942” dan pembunuhan tahanan “menggunakan gas beracun Zyklon B”.
Ditepis: Schütz menepis dakwaan terhadapnya, dia mengaku sama sekali tidak melakukan apa pun dan tidak mengetahui kejahatan yang dilakukan di kamp.
“Saya tidak tahu kenapa saya ada di sini,” katanya pada penutupan sidang, Senin (27/6/2022), melansir The Guardian.
Tak ditahan: Namun mengingat usianya yang telah sepuh, Schütz tidak dipenjara. Pengacaranya, Stefan Waterkamp, mengatakan sebelum putusan bahwa jika terbukti bersalah dia akan mengajukan banding. Dia mengatakan bekerja sebagai penjaga keamanan di kamp konsentrasi saja tidak cukup untuk vonis bersalah.
Ngaku seorang petani: Schütz berusia 21 tahun saat dirinya berperan sebagai penjaga kemp. Schütz membuat beberapa pernyataan yang tidak konsisten tentang masa lalunya selama persidangan, mengeluh bahwa dia “tercampur aduk” dan bahwa dia tidak pernah menjadi penjaga di kamp konsentrasi Sachsenhausen.
Sebaliknya, dia mengatakan dirinya telah bekerja sebagai buruh tani di Jerman selama sebagian besar masa perang. Klaim itu bertentangan dengan beberapa dokumen sejarah yang mengidentifikasi seorang penjaga SS yang memakai nama, tanggal dan tempat lahirnya.
Lebih dari 200 ribu orang, termasuk orang Yahudi, Roma, penentang rezim dan kaum gay, ditahan di Sachsenhausen antara tahun 1936 dan 1945.
Puluhan ribu narapidana dibunuh atau meninggal karena kerja paksa, eksperimen medis, kelaparan atau penyakit sebelum kamp itu dibebaskan oleh Pasukan Soviet, menurut Sachsenhausen Memorial and Museum.
Baca Juga:
Masjid Kuno Ditemukan di Israel, Dipertahankan Jadi Tempat Salat