Internasional

Cari Informasi Kejahatan Perang, Mata-mata Rusia Menyamar Jadi Staf Magang

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Reuters/Piroschka van de Wouw/as

Belanda mengungkap seorang agen militer Rusia yang bekerja
sebagai tenaga magang di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dengan menggunakan
identitas palsu pada Kamis (16/6/2022). ICC sedang menyelidiki tuduhan
kejahatan perang di Ukraina.

Menyamar anak magang: Menurut dinas intelijen Belanda, sang
agen, Sergey Vladimirovich Cherkasov, masuk ke Belanda sebagai warga negara
Brazil untuk menjalani magang di markas ICC di Den Haag pada April 2022 lalu.

“Ini adalah operasi GRU jangka panjang multi tahun yang
menghabiskan banyak waktu, energi dan uang,” ujar Kepala dinas intelijen
Belanda, Erik Akerboom, dilansir dari Antara.

Bantahan: GRU atau Glavnoye Razvedyvatelnoye Upravlenie
adalah dinas intelijen militer Rusia. Rusia telah berkali-kali menolak tuduhan
melakukan mata-mata. Rusia menyebut, tuduhan itu sebagai kampanye kotor Barat
melawan Moskow.

Ditangkap: Dinas Intelijen dan Keamanan Umum Belanda (AIVD)
mengatakan, orang tersebut, yang memakai nama alias Viktor Muller Ferreira,
ditangkap di sebuah bandara Belanda. Dia dinyatakan sebagai warga asing yang
tidak disukai (persona non grata) dan diterbangkan kembali ke Brazil.

Ancaman tingkat tinggi: Kepolisian federal Brazil
mengatakan, Cherkasov telah ditahan dan akan diadili dengan tuduhan pemalsuan
dokumen.

“Ini jelas menunjukkan kepada kita tentang apa yang
dilakukan Rusia, berusaha mendapatkan akses informasi secara ilegal di dalam
ICC. Kami menggolongkan ini sebagai ancaman tingkat tinggi,” tutur
Akerboom.

Dia menambahkan bahwa ICC menerima tersangka sebagai staf
magang.

Belum ada komentar tentang kasus ini dari pemerintah Rusia
atau ICC. Dinas intelijen Belanda telah mengambil langkah-langkah tak biasa
untuk merilis informasi lebih terperinci tentang kasus tersebut.

Kisah sang agen: Tujuannya untuk membeberkan aksi intelijen
Rusia dan ancaman kepada institusi internasional lainnya. Dinas intelijen
Belanda menyebarkan empat halaman dokumen yang menjelaskan “cerita
karangan” Cherkasov, seperti riwayat keluarganya yang bermasalah.

Ada juga cerita tentang kesukaannya pada musik elektronik
dan restoran favoritnya di Brasilia yang mana dia suka menyantap sup kacang
cokelat yang harganya murah.

“Cherkasov menggunakan identitas palsu yang dibangun
dengan baik, untuk menyembunyikan semua hubungannya dengan Rusia, khususnya
dengan GRU,” ucapnya.

Polisi Brazil mengatakan, Cherkasov masuk ke Brazil pada
2010 dan diduga menggunakan identitas palsu sebagai warga Brazil yang orang
tuanya telah wafat. Sukses dianggap sebagai orang Brazil, Cherkasov pindah
Irlandia dan Amerika Serikat selama beberapa tahun. Cherkasov kembali ke Brazil
untuk mempersiapkan kepindahannya ke Belanda.

Penyelidikan kejahatan perang: ICC adalah mahkamah permanen
tentang kejahatan perang secara global yang beranggotakan 123 negara. ICC
memulai penyelidikan di Ukraina hanya beberapa hari setelah Putin mengirimkan
pasukannya di negara itu pada 24 Februari. ICC menyelidiki tuduhan adanya
kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida.

Usir mata-mata: Belanda telah mengusir lebih dari 20 warga
Rusia atas tuduhan mata-mata dalam beberapa tahun terakhir. Empat orang di
antaranya diusir pada 2018 atas tuduhan meretas Organisasi Pelarangan Senjata
Kimia (OPCW) dan dua orang dituduh memata-matai perusahaan teknologi tinggi
pada 2020.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Belanda telah mengusir 17
orang Rusia yang diduga melakukan aksi mata-mata dengan berkedok sebagai
diplomat. Rusia telah membantah semua tuduhan itu dan membalasnya dengan
pengusiran 15 staf kedutaan dan konsulat Belanda dari Moskow dan St.
Petersburg.

Baca Juga

Share: Cari Informasi Kejahatan Perang, Mata-mata Rusia Menyamar Jadi Staf Magang