Internasional

Muncul Kasus Overdosis, Thailand Larang Remaja Pakai Ganja

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/aww

Pemerintah Thailand telah mengeluarkan aturan baru yang
membatasi usia pengguna ganja minimal 20 tahun. Aturan baru itu dikeluarkan
setelah dekriminalisasi ganja sejak 9 Juni memicu banyak keluhan.

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin
Charnvirakul menandatangani peraturan yang menunjukkan ganja dan rami sebagai
tanaman yang dikendalikan pada Kamis (16/6/2022).

Melarang ganja di sekolah: Mereka yang berusia di bawah 20
tahun tidak akan diizinkan untuk memiliki dan menggunakan tanaman. Kecuali,
jika mereka memiliki izin dari dokter.

Langkah tersebut mengikuti laporan lokal bahwa empat pria,
termasuk siswa berusia 16 dan 17 tahun, dirawat di rumah sakit (RS) di Bangkok
minggu ini. Mereka dirawat di RS karena overdosis ganja. Administrasi
Metropolitan Bangkok berencana untuk melarang ganja di sekolah-sekolah.

Di bawah peraturan yang diusulkan oleh Departemen Pengobatan
Tradisional dan Alternatif Thailand, penggunaan ganja dilarang di tempat-tempat
umum, seperti lembaga pendidikan, mall atau supermarket, hingga di lembaga
negara. Penggunaan ganja juga dilarang selama kehamilan dan setelah melahirkan.

“Kami belum menyebutkan penggunaan kuncupnya, terutama
penggunaannya dalam makanan. Sejauh ini kami memiliki undang-undang tentang
kandungan THC,” ucapnya, dilansir dari Bangkok Post.

Pelanggaran penggunaan ganja: Undang-undang menganggap THC
(tetrahydrocannabinol) rendah menjadi 0,2% berat atau lebih rendah. Persentase
yang lebih tinggi untuk ekstrak ganja dan rami – meskipun bukan tanaman itu
sendiri – masih ilegal. THC adalah senyawa psikoaktif utama dalam ganja, yang
membuat orang merasa tinggi.

Anutin mengatakan, peraturan itu juga menganggap asap rokok
sebagai gangguan. Departemen Kesehatan telah mengeluarkan pedoman tentang
penggunaan ganja dalam memasak.

Orang tidak boleh mengonsumsi lebih dari dua kali makan yang
mengandung ganja setiap hari. Konsumsi ganja yang berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan otak. Menurut pedoman tersebut, penggunaan ganja di kalangan
anak-anak dapat mempengaruhi otak yang sedang berkembang.

Baca Juga

Share: Muncul Kasus Overdosis, Thailand Larang Remaja Pakai Ganja