Isu Terkini

Ukraina Tuduh Rusia Curi Ratusan Ton Gandum

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Wakil Kepala Serikat Produsen Pertanian Ukraina, UAC, Denys Marchuk menuduh Rusia telah mencuri sekitar 600 ribu ton gandum dari wilayah pendudukan Ukraina dan mengekspor sebagian lainnya. 

Kompensasi pencurian gandum: Ukraina akan menuntut Rusia memberikan kompensasi atas pencurian gandum dan perusakan properti petani. 

“Sampai saat ini, sekitar 600 ribu ton telah dicuri dari perusahaan pertanian dan dibawa ke wilayah semenanjung Krimea yang diduduki sementara dan dari sana dipindahkan ke pelabuhan, khususnya ke Sevastopol, dan dari sana, kapal pergi ke Timur Tengah,” ujar Marchuk, dilansir dari Antara. 

Berdasarkan bukti yang direkam Amerika Serikat (AS), sekitar 100 ribu ton gandum telah dikirim ke Suriah. Marchuk tidak memberikan detail tambahan yang memperkuat klaimnya. 

Krisis pangan: Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum terbesar di dunia, dan negara-negara Barat menuduh Rusia menciptakan risiko kelaparan global dengan menutup pelabuhan Ukraina yang terletak di Laut Hitam. 

Di sisi lain, Rusia menyangkal bertanggung jawab atas krisis pangan internasional dan justru menyalahkan sanksi Barat. 

Rusia walk out: Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyerbu keluar (walk out) dari pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB pada Senin (6/6/2022). Ini terjadi ketika Presiden Dewan Eropa Charles Michel menuduh Rusia memicu krisis pangan global dengan invasinya ke Ukraina. 

Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah memicu krisis pangan global dengan harga biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk yang melonjak. Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global. Rusia juga merupakan pengekspor pupuk dan Ukraina adalah pengekspor minyak jagung dan biji bunga matahari. 

“Tuan Duta Besar Federasi Rusia, jujur saja, Kremlin menggunakan pasokan makanan sebagai rudal siluman terhadap negara-negara berkembang. Rusia bertanggung jawab penuh atas krisis pangan ini,” ujar Michel di DK PBB. 

Coba menengahi: Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mencoba menengahi apa yang disebutnya “kesepakatan paket” untuk melanjutkan ekspor makanan Ukraina, serta ekspor makanan dan pupuk Rusia. 

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan mengunjungi Turki pada hari Rabu untuk membahas pembukaan ekspor biji-bijian dari Ukraina. 

Baca Juga:

Bos Yandex Mundur Imbas Sanksi Eropa 

Ogah Disebut Pemicu Krisis Pangan, Rusia Walk Out Rapat DK PBB 

Jubir Prabowo Colek Edy Rahmayadi soal Putin-Perang Ukraina 

Share: Ukraina Tuduh Rusia Curi Ratusan Ton Gandum