Ratusan orang menyandang julukan miliarder baru selama pandemi Covid-19 menerpa dunia. Setidaknya ada 573 miliader baru yang lahir sejak 2020. Beberapa di antaranya dari sektor farmasi.
Total miliader: Konfederasi lembaga-lembaga nirlaba yang berbasis di Kenya, Oxfam menyebut, sekitar 573 miliarder baru muncul sejak 2020.
Sehingga total miliarder di seluruh dunia menjadi 2.668 orang. Penambahan ratusan miliarder baru selama pandemi sejak 2020 itu berarti mereka rata-rata tumbuh baru setiap 30 jam.
Miliarder baru: Selama pandemi, para miliarder tersebut memiliki kekayaan bersih yang melonjak dari 3,8 triliun USD menjadi 12,7 triliun USD.
Sebagian besar kenaikan telah didorong oleh kenaikan kuat di pasar saham, yang dibantu oleh pemerintah dengan menyuntikkan uang ke ekonomi global untuk meredam pukulan terhadap keuangan global.
“Sebagian besar lonjakan kekayaan terjadi pada tahun pertama pandemi. Kemudian stabil dan sejak itu turun sedikit,” kata Kepala Kebijakan Ketimpangan di Oxfam, Max Lawson, dikutip lewat CNN, Senin (23/5/2022).
Bumbungkan ketimpangan: Laporan yang mengacu pada data yang dikumpulkan Forbes, menyebut pula bahwa terjadi peningkatan ketimpangan selama dua tahun terakhir.
Max Lawson mengatakan, pandemi meningkatkan ketimpangan dan kenaikan harga pangan dapat mendorong sebanyak 263 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem tahun ini. Hal itu membalikkan kemajuan selama beberapa dekade.
“Saya belum pernah melihat pertumbuhan dramatis dalam kemiskinan dan pertumbuhan kekayaan pada saat yang sama dalam sejarah. Ini akan menyakiti banyak orang,” kata Lawson.
Sejumlah sektor: Peningkatan kekayaan juga terjadi kepada miliarder di sektor makanan dan agribisnis sebesar 45 persen dengan total kekayaan mereka senilai 382 miliar USD.
Setidaknya 62 miliarder makanan muncul sejak 2020. Sementara itu, kekayaan bersih rekan-rekan mereka di sektor minyak, gas dan batu bara melonjak $53 miliar, atau 24 persen, sejak 2020.
Sektor industri farmasi juga menyumbang kemunculan miliarder warisan pandemi. Oxfam mencatat 40 miliarder telah tercipta lewat sektor bisnis ini selama pandemi.
Sementara sektor teknologi yang telah melahirkan banyak miliarder, termasuk tujuh dari 10 orang terkaya dunia, seperti Elon Musk dari Tesla, Jeff Bezos dari Amazon, dan Bill Gates dari Microsoft. Orang-orang ini telah mengalami peningkatan kekayaan sebesar $36 miliar USD menjadi 934 miliar USD selama dua tahun terakhir.
Tawaran solusi: Oxfam mendorong pemerintah untuk mengenakan pajak pada orang kaya dan perusahaan demi melawan ketimpangan. Lembaga itu menyerukan pajak sementara hingga 90 persen atas keuntungan perusahaan berlebih, serta pajak satu kali atas kekayaan miliarder.
Kelompok ini juga ingin memungut pajak kekayaan permanen pada orang super kaya. Ini menunjukkan pajak 2 persen atas aset yang lebih besar dari 5 juta USD, naik menjadi 5 persen untuk kekayaan bersih di atas 1 miliar USD. Ini bisa mengumpulkan 2,5 triliun USD di seluruh dunia.
Pajak kekayaan, bagaimanapun, belum dianut oleh banyak pemerintah. Upaya untuk memungut pajak atas kekayaan bersih orang Amerika terkaya telah gagal maju di Kongres AS dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga:
Epidemiolog: Seharusnya Aturan Tes PCR Dicabut dari Dulu
Dua Tahun Pandemi, Denmark Mulai Ragu Efektivitas Tes Covid-19