Internasional

Korea Utara Umumkan Kematian Pertama Pasien Covid-19

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
ANTARA/KCNA via REUTERS/aa.

Korea Utara mengkonfirmasi kasus kematian pertama pasien Covid-19, Jumat (14/5/2022) waktu setempat. 

Media yang dioperasikan pemerintah, Korean Central News Agency (KCNA) menyebut bahwa enam orang yang diduga terinfeksi Covid-19 lantaran menunjukkan gejala demam juga dilaporkan meninggal dunia. 

Seorang pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dipastikan telah tertular varian virus Omicron. 

Wabah Covid: Dikutip lewat Antara, 350.000 orang di negara itu menunjukkan gejala demam. Sementara Sebanyak 187.800 orang dirawat di ruang isolasi setelah demam yang tidak diketahui asalnya “menyebar secara luas ke seluruh negeri” sejak akhir April, tetapi KCNA tidak menyebutkan berapa banyak di antara mereka yang dinyatakan positif Covid-19. 

Langkah Kim: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengunjungi pusat komando anti virus untuk memeriksa situasi pada Kamis (12/5/2022). Seiring keputusannya yang telah menetapkan Korea Utara dalam “keadaan darurat paling parah” dan memerintahkan karantina wilayah (lockdown) secara nasional pada hari yang sama. 

Dugaan penyebab: Negara itu mengatakan bahwa wabah itu dimulai di Ibu Kota Pyongyang pada April lalu. Media pemerintah tidak memerinci penyebab wabah terjadi, tetapi Pyongyang menyelenggarakan beberapa acara publik besar-besaran pada 15 dan 25 April, termasuk parade militer dan pertemuan besar. 

Selama acara-acara tersebut, kebanyakan orang tidak memakai masker. Pimpinan negara itu mengkritik bahwa penyebaran demam secara terus-menerus dengan wilayah ibu kota sebagai pusat wabah menunjukkan bahwa ada titik rentan dalam sistem pencegahan epidemi yang telah dibuat negaranya. 

Mengisolasi dan merawat secara aktif orang-orang yang demam, kata Kim merupakan prioritas utama negaranya dalam menanggulangi wabah itu. Ia juga menyerukan metode dan taktik perawatan ilmiah “dengan tempo kilat” dan memperkuat langkah-langkah untuk memasok obat-obatan. 

Dalam laporan lain, KCNA mengatakan otoritas kesehatan berusaha mengatur sistem pengujian dan perawatan serta meningkatkan upaya disinfeksi. 

Sorotan komunitas internasional: Sejumlah pihak menyoroti merebaknya wabah di negara yang masih kekurangan sumber daya medis itu. Sebabnya, sebelumnya rival Korea Selatan itu menolak bantuan internasional untuk vaksinasi dan telah menutup perbatasannya. 

Penolakan Korea Utara atas pasokan vaksin dari program berbagi vaksin global COVAX dan China, diprediksi dapat membuat sebagian besar warganya berisiko besar untuk terinfeksi. 

Baca Juga:

Korut Langsung Terapkan Status Darurat Usai Deteksi Kasus Covid-19 

Penyintas Covid-19 Cenderung Mudah Depresi 

Kim Jong Un Pakai Masker Imbas Darurat Covid-19 di Korut

Share: Korea Utara Umumkan Kematian Pertama Pasien Covid-19