Para keluarga oligarki Rusia dilaporkan tewas secara misterius. Kasus terbaru terjadi di Spanyol pada 19 April 2022 lalu.
Kronologi: Mulanya kepolisian negara itu menerima laporan dari seseorang bernama Fedor Protosenya, putra keluarga pengusaha superkaya dari lingkaran oligarki Rusia yang memiliki vila di daerah Lloret de Mar, Katalonia.
Fedor Protosenya yang saat itu tengah berada di Prancis menelepon polisi setempat lantaran dirinya selama berjam-jam tak bisa menghubungi keluarganya yang tengah berada di vila tersebut.
Keraguan mengemuka: Dilansir melalui Deutsche Welle, saat tiba di properti keluarga itu, pihak berwenang menemukan mayat orang tua dan saudara perempuan Protosenya.
Polisi awalnya berasumsi bahwa sang ayah, Sergei Protosenya, membunuh anggota keluarganya sebelum kemudian menggantung diri di taman vila. Namun, polisi Spanyol tiba-tiba merasa ragu atas perincian peristiwa itu.
Kasus mirip: Shari sebelumnya, oligarki Rusia lainnya bernama Vladislav Avayev juga meninggal secara tidak wajar. Polisi Moskow menemukan Vladislav Avayev tewas bersama istri dan putrinya yang berusia 13 tahun di kediaman mereka di sebuah apartemen mewah.
Kantor berita Rusia, Tass, melaporkan kematian Vladislav Avayev diduga lantaran bunuh diri. Pasalnya saat ditemukan, jenazah Avayev tengah memegang pistol. Sebelum meninggal, Avayev dicurigai menembak istri dan putrinya dahulu, kemudian memilih mengakhiri nyawanya sendiri.
Juragan energi: Kematian dua orang dari kalangan oligarki Rusia itu terjadi dalam kurun waktu 24 jam dengan dugaan peristiwa yang sangat mirip. Protosenya dan Avayev adalah orang superkaya dari jajaran tertinggi industri minyak bumi dan gas di Rusia.
Protosenya pernah menjadi wakil ketua perusahaan gas alam Novatek, sementara Avayev sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden di Gazprombank.
Kasus ini adalah yang terbaru dari serangkaian kematian misterius yang menimpa sejumlah oligarki Rusia tahun ini. Kebanyakan dari mereka berbisnis di sektor energi.
Serentetan oligarki tewas: Sebelumnya, tercatat sejumlah nama lingkaran oligarki Rusia di bidang minyak bumi dan gas yang juga meninggal misterius.
Pada awal tahun ini, sebulan sebelum pasukan Rusia menginvasi Ukraina, muncul laporan kematian Leonid Schulman akibat bunuh diri. Pria berusia 60 tahun itu sebelumnya menjabat sebagai manajer tingkat tinggi Gazprom.
Pada 25 Februari, kematian misterius mantan manajer perusahaan raksasa energi lainnya juga dilaporkan di Saint Petersburg. Alexander Tyulyakov ditemukan tewas gantung diri di rumahnya. Tiga hari kemudian, raja gas dan minyak kelahiran Ukraina, Mikhail Watford, juga ditemukan tewas tergantung di garasi tanah miliknya di Surrey, Inggris selatan.
Pada 24 Maret, Vasily Melnikov, yang mengepalai perusahaan raksasa pemasok alat medis, MedStom, ditemukan tewas bersama istrinya, Galina, dan dua putra mereka yang masih kecil. Keluarga itu ditemukan tewas di apartemen senilai jutaan dolar milik mereka di Kota Ninzhni Novgorod, Rusia.
Rincian kematian sejumlah orligarki Rusia di bidang energi ini mirip dengan kasus kematian Protosenya dan Avayev.
Kasus cukup berbeda yang dialami oleh Krukovsky, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur di resor ski Krasnaya Polyana dekat Kota Sochi. Surat kabar Rusia, Kommersant melaporkan bahwa Krukovsky meninggal karena terjatuh dari tebing saat sedang haiking pada 2 Mei.
Keterlibatan Kremlin: Spekulasi berkembang lantaran kematian misterius tujuh orang superkaya Rusia ini terjadi dalam waktu tiga bulan. Sejumlah pihak beranggapan bahwa insiden ini bukan hanya murni bunuh diri ataupun kecelakaan.
Banyak media menduga bahwa laporan bunuh diri itu bisa saja dipalsukan. Sejumlah media bahkan menyebut kemungkinan keterlibatan Kremlin atau bahkan keterlibatan Presiden Rusia Vladmir Putin.
Dalam beberapa tahun terakhir, tercatat adanya upaya pembunuhan terhadap para kritikus Kremlin. Pada Agustus 2020, pemimpin oposisi Alexei Navalny diracun dengan racun saraf Novichok saat berada di bandara Tomsk. Dua tahun sebelumnya, Sergei Skripal, mantan kepala badan intelijen GRU Rusia, juga diracun dengan cara yang sama.
Baik Navalny dan Skripal selamat. Pada tahun 2006, Alexander Litvinenko, mantan petugas keamanan Rusia yang membelot ke Inggris, diracun dengan polonium radioaktif di London.
Baca Juga:
Inggris Bekukan Aset Roman Abramovich
Tuduh Bakal Ada Kudeta, Presiden Ukraina Tegaskan Siap Perang dengan Rusia