Isu Terkini

Ratusan Anggota NII Cabut Baiat

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
(Antara/Ilka Jensen)

Sebanyak 391 anggota Negara Islam Indonesia (NII) Dharmasraya cabut baiat dan pengucapan sumpah setia pada NKRI. Acara itu digelar di Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar). 

Cabut baiat: Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom menganggap, momentum cabut baiat ratusan anggota Negara Islam Indonesia (NII) sebagai kesadaran bersama-sama untuk bangkit menjaga keutuhan NKRI. 

“Hal yang sama juga lakukan Densus di Lampung tiga bulan lalu, tetapi jumlahnya tidak sampai sebanyak ini, hari ini saya melihat terciptanya kesadaran masyarakat dalam membangun bersama,” ucapnya, Rabu (27/4/2022), dilansir dari Antara. 

Hanya korban: Menurut Marhinus, sebagian besar mantan anggota NII itu hanyalah korban dari ketidaktahuan yang dimanfaatkan pihak yang mencari keuntungan melalui pergerakan tersebut.

Densus 88 percaya masyarakat Minang memiliki akar budaya dan semboyan kuat. Yaitu, adat basandi syarak syarak basandi kitabullah sebagai identitas yang akan mempertahankan ketahanan sosial masyarakat Minang.

Ultimatum: Sementara itu, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minaha Putra meminta kelompok NII di daerah tersebut agar mencabut baiat dan kembali ke pangkuan NKRI. Ia mendesak agar yang masih terpapar dapat segera mencabut baiat-nya.

Ia pun memberi kesempatan paling lama Jumat (20/5/2022), bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Sebanyak 1.125 anggota NII yang terekspos, kata dia, harus cabut baiat dalam waktu sesingkat-singkatnya. 

“Pada hari bulan Ramadhan luar biasa karena kurang lebih 400 saudara-saudara kita yang terpapar aliran Negara Islam Indonesia (NII) aliran radikalisme yang bertentangan dengan ideologi bangsa telah menyatakan cabut baiat,” tuturnya. 

Penegakan hukum: Jika mereka yang masih terpapar NII tidak juga melakukan cabut ba’iat, maka akan dilakukan penegakan hukum yang sekeras-kerasnya. 

“NKRI harga mati, Pancasila harus dijunjung tinggi,” ujar Teddy. 

Menurut Teddy, ancaman dan bahaya dari radikalisme dalam bentuk apapun sangatlah jelas. Ini membuat situasi menjadi tidak stabil dan meresahkan masyarakat.

Baca Juga:

Fakta-fakta Soal NII Sumbar Hendak Lengserkan Pemerintahan Jokowi Pakai Golok 

NII Disebut Induk Jaringan Teroris di Indonesia 

Gubernur Tak Percaya Sumbar jadi Pusat Teroris NII 

Share: Ratusan Anggota NII Cabut Baiat