Isu Terkini

Barat Siapkan Aksi Protes ke Rusia di Pertemuan Menkeu G20

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/REUTERS/Leah Millis

Delegasi negara-negara Barat akan menggelar aksi walk out dalam pertemuan menteri keuangan (Menkeu) dan gubernur bank sentral G20 di Washington pada Rabu (20/4/2022) waktu setempat. Mereka merencanakan aksi ‘penghinaan’ diplomatik terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina. 

Upaya kucilkan Rusia: Barat berpendapat Rusia harus dikeluarkan dari semua pertemuan global. Namun, itu bukan pendapat negara-negara yang memimpin G20 tahun ini, seperti China dan Indonesia.

Rusia mengkonfirmasi Menteri Keuangan Anton Siluanov akan memimpin delegasi Rusia. Rusia tetap mengirim delegasi meski akan berulang kali diprotes diplomat Barat. 

“Selama dan setelah pertemuan kami pasti akan mengirimkan pesan yang kuat dan kami tidak akan sendirian dalam melakukannya,” ujar sumber pemerintah Jerman yang menuduh Rusia memulai konflik yang membuat harga pangan dan energi dunia melonjak, dilansir dari Reuters. 

Penghinaan diplomatik: Menteri Keuangan AS Janet Yellen akan menghindari sesi G20 yang diikuti oleh pejabat Rusia di sela-sela pertemuan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia. Namun, Yellen akan menghadiri sesi pembukaan tentang perang Ukraina terlepas dari partisipasi Rusia. 

Sementara, Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak, juga tidak akan menghadiri sesi G20 tertentu. Kemudian pejabat kementerian keuangan Prancis berharap beberapa menteri dari negara-negara yang ikut untuk meninggalkan kursi mereka ketika perwakilan Rusia berbicara.

Masa depan G20: Perang Ukraina-Rusia menimbulkan pertanyaan terkait masa depan G20 sebagai forum kebijakan ekonomi utama dunia. G20 merupakan forum bagi negara-negara kaya dan berkembang untuk bekerja sama dalam upaya pemulihan selama krisis keuangan global 2008-2009.

Mulai dari reformasi pajak global, penghapusan utang pandemi, hingga perang melawan perubahan iklim. Direktur Pusat Geoekonomi Dewan Atlantik dan mantan penasihat IMF Josh Lipsky mengatakan G20 beresiko bubar. 

“G20 berisiko terurai dan minggu ini sangat penting,” ujar Lipsky.

Lipski menilai apabila Barat membiarkan G20 melemah. Artinya mereka menyerahkan pengaruh ekonomi yang signifikan ke China. 

“Rusia dapat bersekutu dengan China dan saya pikir itu hasil yang baik dari perspektif Rusia dan benar-benar memberi mereka lebih banyak pengaruh daripada yang mereka miliki di badan seperti G20,” ucapnya. 

Baca Juga:

Amerika Ancam Boikot G20 Bali jika Rusia Datang 

Aksi AS Boikot G20 Seperti Bawa Medan Perang Ukraina ke Indonesia 

Rusia: Amerika Ingin Monopoli Penyebaran Informasi 

Share: Barat Siapkan Aksi Protes ke Rusia di Pertemuan Menkeu G20