Isu Terkini

Alasan NII Ingin Gulingkan Pemerintah Sebelum 2024

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII) berencana menggulingkan pemerintahan sebelum 2024. Densus mengklaim mempunyai bukti terkait rencana NII itu. 

Berdasarkan pemeriksaan: Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menerangkan, hal itu terungkap dalam proses pemeriksaan dan pengembangan 16 tersangka teroris yang ditangkap di wilayah Sumatera Barat pada Maret 2022. 

“Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatra Barat, yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024,” kata Aswin, Senin (18/4/2022). 

Belum terperinci: Aswin tak menjelaskan lebih terperinci mengenai upaya yang akan dilakukan NII untuk merebut kekuasaan sebelum Pemilu 2024. 

Tujuan: Namun dia bilang bahwa kelompok tersebut hingga saat ini masih menganut pemikiran NII era Kartosuwiryo. NII ingin mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia dengan Kekhilafahan atau syariat Islam. 

Dia menuturkan bahwa rencana penggulingan itu juga akan diikuti dengan sejumlah rentetan aksi teror yang berpotensi menimbulkan ancaman kepada masyarakat. 

“Terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam dan juga mencari para pandai besi,” pungkasnya.

Penangkapan: Sebelumnya, Densus 88 menangkap 16 orang anggota jaringan NII di 2 tempat di Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Tanah Datar pada Maret 2022. 

Aswin mengatakan penangkapan itu dilakukan sebagai salah satu upaya mengungkap struktur dan menekan perkembangan jaringan NII baik di tingkat kewilayahan hingga ke pusat. 

“Hal ini penting dilakukan mengingat perkembangan jaringan NII sudah tersebar masif di berbagai wilayah di Indonesia, antara lain di Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Bali, Sulawesi, Maluku, dan juga Sumatra Barat,” kata Aswin. 

Khusus wilayah Sumatera Barat, kata dia, para tersangka yang sudah ditangkap memberikan keterangan bahwa struktur NII berada pada tingkat cabang/kecamatan atau CV IV/Padang dalam istilah organisasi terlarang tersebut. 

Struktur NII: Mereka memiliki anggota mencapai 1.125 orang, di mana sekitar 400 orang di antaranya merupakan personel aktif dan selebihnya non aktif. Non aktif artinya sudah berbaiat namun belum aktif dilibatkan dalam kegiatan NII. Namun, sewaktu-waktu bisa diaktifkan apabila perlu. 

NII Cabang IV/Padang terbagi dalam 5 ranting/UD yang masing-masing beranggota sekitar 200 orang. Dari jumlah total di Sumatera Barat, 833 orang tersebar di Kabupaten Dharmasraya dan 292 orang di Kabupaten Tanah Datar. 

Aswin menjelaskan proses perekrutan anggota NII juga digelar secara terstruktur dan sistematis. Untuk bergabung menjadi “warga” NII, seseorang harus melalui 4 tahap perekrutan yang disebut “pencorakan” yaitu P1 (pencorakan 1), P2, PL/P3 dan P4. 

Alasan NII: Densus juga mendeteksi potensi ancaman teror NII Sumatera Barat, di antaranya memiliki keinginan untuk mengubahi ideologi Pancasila dengan ideologi Syariat Islam secara kaffah. Memiliki niat untuk menggulingkan pemerintahan yang sah apabila NKRI sedang dalam keadaan kacau/chaos. 

Melakukan berbagai kegiatan i’dad (persiapan serangan teror) secara rutin. Kemudian merencanakan persiapan logistik serangan teror berupa senjata tajam (golok) serta produsen senjata tajam (pandai besi), melakukan perekrutan anggota secara masif di wilayah Sumatra Barat dengan melibatkan anak-anak di bawah umur dan memiliki hubungan dengan kelompok teror di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali. 

Baca Juga:

Densus Ungkap Identitas 5 Tersangka Teroris NII Tangerang 

Munarman Divonis 3 Tahun Penjara Atas Perkara Terorisme 

Penyebab Anak-anak Mudah Terpapar Radikalisme 

Share: Alasan NII Ingin Gulingkan Pemerintah Sebelum 2024