Internasional

PBB: Perang Rusia-Ukraina Rugikan Negara yang Impor Gandum

Tesalonica — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Reuters/Bryan Woolston/as

Negara-negara miskin di Afrika bagian utara, Timur Tengah,
dan Asia yang sangat bergantung pada impor gandum berisiko mengalami kesulitan
pangan yang signifikan akibat perang Rusia-Ukraina.

Melansir AP News, Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) meyakini konflik tersebut siap untuk menaikkan harga pangan yang sudah
melonjak di banyak negara.

Sanksi Ekonomi Barat: Sebelumnya, Ukraina dan Rusia berada
di bawah sanksi ekonomi barat karena menyerang tetangganya dua minggu lalu.
Diketahui, kedua negara itu merupakan penghasil sepertiga ekspor biji-bijian
global.

“Dengan intensitas dan durasi konflik yang tidak pasti,
kemungkinan gangguan terhadap kegiatan pertanian dari dua eksportir utama
komoditas pokok ini dapat meningkatkan kesulitan pangan secara global, ketika
harga pangan dan input internasional sudah tinggi dan rentan,” ucap Direktur
Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian yang berbasis di Roma, Qu Dongyu.

Selain itu, Badan PBB juga mencatat Rusia adalah produsen
utama terkait pupuk dan harganya telah melonjak lebih dari tiga kali lipat
dalam satu tahun terakhir.

Belum Pasti: Lebih lanjut, Qu juga tidak mendapat kepastian
apakah gandum Ukraina siap dipanen pada bulan Juni. Sebab, perpindahan penduduk
secara besar-besaran telah mengurangi jumlah buruh dan pekerja pertanian,
sehingga sulit mengakses ladang pertanian.

Diketahui, pelabuhan Ukraina di Laut Hitam ditutup dan
pemerintah melarang ekspor gandum, millet, soba, dan beberapa produk makanan
lainnya minggu ini. Tujuannya, pemerintah ingin mencegah krisis di negaranya
sendiri.

Namun, larangan itu tidak berlaku untuk ekspor global jagung
dan minyak bunga matahari. Ukraina dan Rusia masih terus menjadi 52 persen
pemasok ekspor minyak bunga matahari di dunia, 19 persen pemasok jelai, 14
persen pemasok gandum, dan 4 persen pemasok jagung,

“Masih belum jelas apakah eksportir (lain) akan mampu
mengisi kesenjangan ini. Apalagi, persedian gandum sudah menipis di
Kanada,” ucap Qu.

Setop Ekspor: Negara seperti Amerika Serikat, Argentina, dan
negara penghasil gandum lainnya mungkin akan membatasi ekspor gandum karena
pemerintah berusaha memastikan pasokan domestik. Sehingga, negara yang
bergantung pada gandum Rusia dan Ukraina mungkin akan meningkatkan sistem
impor.

Mesir, Turki, Bangladesh, dan Iran bakal membeli 60 persen
gandum mereka dari Rusia dan Ukraina. Negara lainnya seperti Lebanon, Tunisia,
Yaman, Libya, dan Pakistan kemungkinan melakukan hal serupa.

Baca Juga

Share: PBB: Perang Rusia-Ukraina Rugikan Negara yang Impor Gandum