Internasional

Invasi Rusia Tewaskan 549 Warga Sipil Ukraina

Muhammad Fadli — Asumsi.co

featured image
(ANTARA/Reuters/Yara Nardi/aww)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan sebanyak 549 warga sipil tewas di Ukraina. Jumlah tersebut terhitung sejak hari pertama Rusia melakukan invasi 24 Februari 2022. 

Dikutip dari CNN, selain korban tewas, menurut laporan dari United Nations Human Right Office sebanyak 957 warga sipil luka-luka akibat invasi Rusia. Namun, PBB menduga jumlah korban luka jauh lebih tinggi dari itu. 

“Penerimaan informasi dari beberapa lokasi di mana permusuhan intens telah terjadi masih tertunda dan banyak laporan masih menunggu konfirmasi,” ujar pernyataan tersebut. 

Validasi jumlah korban: Laporan itu menyebut para petugas masih memvalidasi jumlah korban akibat invasi Rusia. Para korban dari Kota Volnovakha, Mariupol, Lazium diduga masih banyak korban yang belum terdata. 

“Ada dugaan ratusan korban sipil. Angka-angka ini sedang dikuatkan lebih lanjut dan tidak termasuk dalam statistik di atas,” imbuh laporan.

Kehancuran di Ukraina: Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membagikan sebuah rekaman video yang memperlihatkan kehancuran. Dalam video itu tampak rumah sakit di Ukraina turut hancur. 

Video itu memperlihatkan bekas serangan udara Rusia pada Rabu (9/3/2022). Rudal Rusia menghantam rumah sakit bersalin di Kota Mariupol, Ukraina. Setidaknya 17 orang terluka akibat serangan itu. Ia mengulangi seruannya kepada negara-negara Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang terhadap Rusia. 

“Mariupol. Serangan langsung pasukan Rusia di rumah sakit bersalin. Orang-orang, anak-anak berada di bawah reruntuhan. Kekejaman! Berapa lama lagi dunia akan menjadi kaki tangan yang mengabaikan teror? Tutup langit sekarang! Hentikan pembunuhan! Anda memiliki kekuatan tetapi Anda tampaknya kehilangan kemanusiaan,” ujar Zelensky. 

Korban warga sipil: Rusia membantah menargetkan warga sipil, namun Ukraina mengungkap setidaknya 1.170 telah tewas di Mariupol sejak awal invasi. 

Sebelumnya, Rusia sepakat mengumumkan gencatan senjata. Namun, menurut Ukraina, militer Rusia masih melakukan penembakan di beberapa wilayah. Ukraina menuding Rusia melanggar perjanjian gencatan senaja. 

Namun, Rusia dan Ukraina akhirnya sepakat gencatan senjata sejak Rabu (9/3/2022) pagi waktu setempat. Gencatan senjata dilakukan demi membuka koridor kemanusiaan alias membuka rute evakuasi untuk warga sipil.

 Zelensky mengatakan ia telah berhasil mengevakuasi 35.000 warga sipil selama hari pertama gencatan senjata.

Baca Juga:

Rudal Rusia Hancurkan Rumah Sakit Bersalin di Mariupol 

Gencatan Senjata, Puluhan Ribu Warga Ukraina Berhasil Dievakuasi 

Rusia Umumkan Gencatan Senjata Sementara 

Share: Invasi Rusia Tewaskan 549 Warga Sipil Ukraina