Internasional

Rudal Rusia Hancurkan Rumah Sakit Bersalin di Mariupol

Thomas — Asumsi.co

featured image
Asumsi.co

Serangan udara Rusia pada Rabu (9/3/2022) menghancurkan sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina.

Setidaknya 17 orang terluka dalam serangan tersebut, ungkap pejabat Ukraina. Dewan kota mengatakan kerusakan itu “sangat besar”.

Anak-anak jadi korban: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk serangan itu sebagai “kekejaman” dan mengatakan ada anak-anak yang menjadi korban dan terjebak di bawah reruntuhan.

Dia mengulangi seruannya kepada negara-negara Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang terhadap Rusia.

“Mariupol. Serangan langsung pasukan Rusia di rumah sakit bersalin. Orang-orang, anak-anak berada di bawah reruntuhan. Kekejaman! Berapa lama lagi dunia akan menjadi kaki tangan yang mengabaikan teror? Tutup langit sekarang! Hentikan pembunuhan! Anda memiliki kekuatan tetapi Anda tampaknya kehilangan kemanusiaan,” cuit Zelenskyy

Hancur berantakan: Dikutip dari Independent, rumah sakit itu dilaporkan dihantam serangkaian ledakan, yang menghancurkan jendela dan menghancurkan sebagian besar bagian depan sebuah bangunan.

Tim evakuasi terlihat melakukan penyelamatan seorang wanita hamil yang berdarah-darah menggunakan tandu. 

Warga sipil jadi korban: Rusia membantah menargetkan warga sipil, namun Ukraina mengungkap setidaknya 1.170 telah tewas di Mariupol sejak awal invasi.

Sebelumnya, Rusia sepakat mengumumkan gencatan senjata, namun Ukraina mengatakan penembakan masih dilakukan Rusia sehingga menghentikan orang-orang untuk pergi. Mereka menuduh pasukan Rusia melanggar perjanjian gencatan senjata dan mengebom rute evakuasi warga sipil.

Kondisi Mariupol: Kota pelabuhan Mariupol memang menjadi salah satu target yang ingin dikendalikan Rusia dalam invasinya sejak dua minggu lalu itu. Pasalnya, dengan menaklukkan Mariupol Rusia dapat membangun koridor darat ke Krimea, daerah Ukraina yang direbut Rusia pada 2014.

Pasukan Rusia telah mengepung kota pelabuhan selatan selama berhari-hari. Ribuan orang telah tanpa listrik, sanitasi dan kebutuhan dasar selama hampir seminggu.

Menurut presiden Zelensky, seorang anak meninggal karena dehidrasi setelah militer Rusia memutus pasokan air. Menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan Rusia menyandera lebih dari 400.000 penduduk di kota itu, memblokir bantuan dan rute pelarian.

Baca Juga:

Gencatan Senjata, Puluhan Ribu Warga Ukraina Berhasil Dievakuasi

Rusia Umumkan Gencatan Senjata Sementara 

Militer Rusia Serang Rumah Sakit Ukraina 

Share: Rudal Rusia Hancurkan Rumah Sakit Bersalin di Mariupol