Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negaranya tak akan memberikan kemudahan untuk warga Ukraina yang ingin masuk ke Inggris.
Johnson menegaskan Inggris tak berniat mempermudah pemberian visa bagi pengungsi Ukraina yang datang untuk menghindari perang.
Akibatnya Inggris mendapat banyak kritikan karena dianggap tak berbuat banyak untuk warga Ukraina yang mengungsi. Inggris bahkan dianggap jauh tertinggal dari negara eropa lainnya yang bertindak menangani krisis kemanusiaan akibat invasi Rusia ke Ukraina tersebut.
Alasan pengawasan: Johnson mengklaim Inggris merupakan negara yang bisa bermurah hati. Namun, mereka tetap perlu mengawasi siapa-siapa saja yang datang ke negaranya.
“Kami adalah negara yang sangat, sangat murah hati. Tapi yang kami inginkan adalah pengendalian dan kami ingin bisa melakukan pemeriksaan,” kata Johnson dikutip dari Antara.
Pemerintah Inggris sedang dihujani kecaman oleh kalangan lembaga amal, parlemen oposisi, serta Prancis. Kecamatan itu buntut penolakan Inggris untuk mempermudah pemberian visa ke warga Ukraina.
Inggris dikritik: Karena sikap itu, sejumlah pengungsi Ukraina terjebak di Kota Calais, Prancis. Mereka tidak bisa masuk ke Inggris.
“Menurut saya, sikap itu masuk akal dengan melihat apa yang sedang berlangsung di Ukraina untuk memastikan bahwa kami punya kemampuan dasar untuk memeriksa siapa aja yang datang,” ujar Johnson.
Visa yang terbit: Sejauh ini Inggris sudah mengumumkan skema visa bagi pengungsi yang sudah punya keluarga atau memiliki penanggung jawab di negara itu. Diketahui, hingga kini Inggris baru mengeluarkan sekitar 50 visa bagi warga Ukraina.
Jumlah itu dibantah Johnson. Kementerian dalam negeri Inggris kemudian mengatakan bahwa sudah 300 visa diterbitkan di bawah skema tersebut. Kemendagri juga mengatakan pihaknya menambah petugas untuk memenuhi peningkatan jumlah permohonan visa.
Baca Juga:
Aktor Ukraina Tewas Ditembak Militer Rusia
Penembakan Toko Roti di Makariv Ukraina Tewaskan 13 Orang
Rusia dan Ukraina Sepakat Gelar Perundingan di Turki