Penembakan Toko Roti di Makariv Ukraina Tewaskan 13 Orang

Setidaknya 13 orang tewas dalam serangan Rusia terhadap toko roti di Kota Makariv. Menurut laporan darurat setempat, ada sekitar 30 orang di lokasi saat militer Rusia melakukan penembakan. 

Dikutip dari Aljazeera, Selasa (8/3/2022) layanan darurat setempat mengungkap mereka mereka telah menyelamatkan lima orang yang terperangkap reruntuhan. Sementara itu, toko roti tersebut sedang tidak beroperasi saat Rusia menyerang.

Rusia kepung Ukraina: Pasukan Rusia terus melakukan pengepungan dan pengeboman kota-kota Ukraina hingga hari ke 12 invasi. Serangan-serangan itu membuat ratusan ribu orang terperangkap tanpa makanan dan air di Kota Pelabuhan Mariupol selatan. 

Upaya genosida: Presiden Ukraina, Volodymy Zelensky mengatakan Rusia terus melakukan serangan terhadap wilayah-wilayah berpenduduk sipil. 

“Mereka membom kehidupan dari segala sesuatu yang bergerak. Toko roti dihilangkan. Dan ini terjadi di berbagai kota,” ujar Zelensky dikutip Aljazeera. 

Zelensky sempat menyebut ada upaya genosida dalam serangan Rusia ke Ukraina. Hal itu ia katakan usai banyak serangan Rusia mengarah ke permukiman warga sipil yang tak memiliki infrastruktur militer.

Serangan Rusia: Senjata berat Rusia dilaporkan meratakan puluhan bangunan tempat tinggal dan menewaskan beberapa orang, termasuk anak-anak di Kota Zhytomyr pada Jumat (4/3/2022). 

Koresponden Al Jazeera, di kota kedua Ukraina, Kharviv, rumah dan toko di distrik perumahan dilaporkan berubah menjadi puing-puing. Padahal di sana tidak ada posisi tentara Ukraina atau infrastruktur strategis. 

Menurut laporan Media Amerika Serikat, mereka menyaksikan pasukan Rusia menembaki para pengungsi. Penembakan itu menewaskan 4 orang dalam sebuah keluarga. 

Wartawan Reuters di kota itu pada hari Minggu (6/3/2022) menyaksikan penduduk berlarian menyelamatkan diri, membawa anak-anak kecil, hewan peliharaan, dan tas barang-barang. 

Baca Juga:

Rusia dan Ukraina Sepakat Gelar Perundingan di Turki 

Presiden Zelensky: Tuhan Tak Akan Mengampuni Rusia 

Presiden Ukraina Sebut Ada Indikasi Genosida dalam Invasi Rusia