Militer Rusia mengumumkan gencatan senjata sementara di dua
wilayah Ukraina untuk memungkinkan warga sipil mengungsi mulai hari ini, Sabtu
(5/3/2022).
Rute Evakuasi: Mengutip AP News, Kementerian Pertahanan
Rusia mengatakan pihaknya telah sepakat soal rute evakuasi dengan pasukan
Ukraina agar warga sipil dapat meninggalkan pelabuhan strategis Mariupol dan
Volnovakha.
Diketahui, keputusan itu dilakukan mulai pukul 10.00 pagi
waktu Moskow. Namun, belum dapat dipastikan berapa lama rute akan tetap
terbuka.
Sebelumnya, Kepala Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov
telah meminta Rusia untuk membuat koridor kemanusiaan atau jalur evakuasi.
Nantinya, anak-anak, wanita, dan orang tua dapat melarikan diri dari
pertempuran.
Kondisi Mariupol-Volnovakha: Mengutip CNBC, Mariupol dan
Volnovakha telah menanggung beban berat akibat serangan Rusia ke Ukraina selama
beberapa hari terakhir. Bahkan, pasukan Rusia telah memutus aliran listrik,
makanan, air, pemanas, dan transportasi.
Ingatkan Peristiwa PD II: Melansir Aljazeera, Walikota
Mariupol, Vadym Boychenko menyebut aksi ini seperti peristiwa pengepungan kota
terbesar kedua Rusia, yakni Leningrad oleh Nazi selama Perang Dunia II yang
tewaskan ratusan ribu orang.
“Mereka berusaha mencegah kami memperbaiki pasokan listrik,
air, dan pemanas,” kata Boychenko.
Dewan kota Mariupol juga mengungkap listrik dan sambungan
telepon sebagian besar terputus, sehingga sulit bagi petugas medis untuk
mengetahui ke mana harus membawa korban.
Sasaran Empuk Moskow: Diketahui, kota berpenduduk lebih dari
400 ribu orang ini merupakan target utama pasukan Rusia.
Apalagi, wilayah ini merupakan pelabuhan strategis Ukraina
di Laut Azov, serta dekat dengan wilayah yang dikendalikan oleh separatis di
wilayah Donbas.
Baca Juga