Senator Amerika Harap Ada Warga Rusia Bunuh Vladimir Putin

Senator Amerika Serikat, Lindsey Graham menyerukan agar ada orang Rusia yang bersedia membunuh Presiden Vladimir Putin. Hal itu ia sampaikan saat tengah diwawancarai Fox News.

Cuitan Twitter: Lindsey kemudian mengulangi ucapan tersebut di Twitter pribadinya. Menurut Lindsey kematian Putin bisa membuat Rusia lebih baik.

“Satu-satunya orang yang dapat memperbaiki ini adalah orang-orang Rusia. Mudah dikatakan, sulit dilakukan. Kecuali jika Anda ingin hidup dalam kegelapan selama sisa hidup Anda, terisolasi dari seluruh dunia dalam kemiskinan, dan hidup dalam kegelapan Anda perlu melangkah ke piring,” tulis Lindsey Graham di Twitter.

“Apakah ada Brutus di Rusia? Apakah ada Kolonel Stauffenberg yang lebih sukses di militer Rusia? Satu-satunya cara untuk mengakhiri ini adalah seseorang di Rusia bertindak dan menghabisi pria ini. Anda akan melakukan negara Anda – dan dunia – aksi yang hebat ,” kata sang senator dikutip hindustantimes.

Brutus merupakan senator pembunuh penguasa Romawi Julius Caesar. Sementara Stauffenberg merupakan perwira Jerman yang berupaya membunuh Adolf Hitler dengan bom pada 1944.

Mengutuk Rusia: Laki-laki yang sudah menjadi anggota kongres lebih dari dua puluh tahun itu sebelumnya sempat mengutuk tindakan Rusia menginvasi Ukraina. Diberitakan Ndtv, Lindsey menyebut Putin melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. 

Pengusaha Rusia: Sebelumnya pernyataan serupa juga dilontarkan Alex Konanykhin, pengusaha Rusia yang kini tinggal di California, Amerika Serikat. Ia bahkan menawarkan uang sebanyak 1 juta USD atau setara Rp 14 miliar untuk orang yang bisa menangkap Putin.

Alex sempat mengunggah poster yang menyebut Putin boleh ditangkap dalam keadaan hidup atau mati. Namun, unggahan itu kemudian dihapus oleh Facebook. Alex pun kemudian mengatakan tak bermaksud membayar orang untuk membunuh Putin. 

“Sementara hasil seperti itu akan disambut oleh jutaan orang di seluruh dunia, saya percaya bahwa Putin harus dibawa ke pengadilan,” ujar pria yang kini tinggal di California, Amerika Serikat itu dikutip dari New York Post. 

Baca Juga:

Rusia Salahkan Ukraina Atas Insiden PLTN Zaporizhzhia

Pengusaha Rusia Tawarkan Hadiah Rp 14 Miliar untuk Tangkap Putin

​Presiden Zelensky: Eropa Bisa Tamat Kalau Satu Reaktor Nuklir Ukraina Meledak​