Internasional

NATO Tolak Berlakukan Zona Larangan Terbang, Zelensky: Ukraina Terima Lebih Banyak Pengeboman

Tesalonica — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS/WSJ/sad

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menolak seruan
Ukraina untuk membantunya melindungi langitnya dari rudal dan pesawat tempur
Rusia.

Mengutip Reuters, NATO khawatir terseret ke dalam perang
Moskow melawan Ukraina. Namun, Eropa tetap janji menjatuhkan lebih banyak
sanksi untuk menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin.

Bukan Bagian Konflik: Sekretaris Jenderal NATO, Jens
Stoltenberg menyatakan NATO menolak untuk melibatkan diri dari konflik
tersebut.

“Kami bukan bagian dari konflik ini. Kami memiliki
tanggung jawab untuk mencegah perang meluas ke berbagai negara sekutu NATO
lainnya karena akan lebih berbahaya. Berpotensi menimbulkan kehancuran dan
menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia,”  katanya usai pertemuan NATO di Brussels.

Beri Lampu Hijau: Menyoroti keputusan tersebut, Presiden
Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam keras pernyataan itu. Ia mengatakan aliansi
tersebut telah memberi “lampu hijau” kepada Rusia untuk melanjutkan
pengebomannya.

“Hari ini, pimpinan aliansi memberi lampu hijau untuk
pemboman lebih lanjut di kota-kota dan desa-desa Ukraina, setelah menolak untuk
menetapkan zona larangan terbang,” ungkap Zelensky dalam pidatonya, Jumat
(4/3/2022) waktu setempat.

Diketahui, Zelensky telah meminta NATO untuk membentuk zona
larangan terbang di atas Ukraina. Sebab, Rusia menyerang negaranya melalui
darat, laut, dan udara sejak serangan pertama dimulai pada 24 Februari 2022.

Respons AS: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony
Blinken menegaskan NATO akan mempertahankan setiap inci wilayahnya dan Rusia
tidak boleh meragukan tekad tersebut.

“Aliansi kami adalah aliansi defensif. Kami tidak
mencari konflik. Tapi jika konflik datang kepada kami, kami siap.”
ucapnya.

Gabung UE-NATO: Sebelumnya, Zelensky mendorong negaranya
untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Keputusan Zelensky membuat Moskow
geram karena dapat mengancam keamanan wilayahnya.

Sejak itu serangan muncul, Rusia telah menembaki daerah
permukiman dan infrastruktur sipil Ukraina. Menurut keterangan, Rusia juga
merebut dua lokasi nuklir.

Baca Juga

Share: NATO Tolak Berlakukan Zona Larangan Terbang, Zelensky: Ukraina Terima Lebih Banyak Pengeboman