Internasional

Lima Negara Tolak Resolusi PBB Menuntut Rusia Hentikan Invasi ke Ukraina

Thomas — Asumsi.co

featured image
Antara Foto

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (2/3/2022) menghasilkan resolusi yang menuntut Rusia untuk segera mengakhiri invasi Rusia di Ukraina.

“Resolusi Majelis Umum PBB hari ini mencerminkan kebenaran yang sesungguhnya,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterrres melalui akun Twitter resminya, Rabu, dikutip dari Antara.

Didukung 141 negara: Berdasarkan data tentang negara-negara anggota PBB yang memberikan suaranya dalam resolusi tersebut, 141 dari 193 negara anggota tercatat mendukung agar operasi militer Rusia di Ukraina segera diakhiri.

Diantara negara yang mendukung termasuk Hongaria dan Serbia, yang selama ini dikenal memiliki kedekatan dengan Moskow.

“Masyarakat dunia ingin agar penderitaan yang dialami oleh korban dari serangan di Ukraina tersebut segera berakhir,” kata Guterres.

Lima negara menolak: Di lain sisi, lima negara anggota memilih untuk menolak resolusi tersebut dan 34 memilih abstain.

Lima negara itu adalah Rusia, Belarusia, Korea Utara, Eritrea dan Suriah. Sementara dari beberapa negara yang abstain termasuk China, Kuba, dan Venezuela.

Upayakan negosiasi: Guterres mengatakan dirinya bertekad dengan segala daya upayanya untuk berusaha menghentikan aksi permusuhan yang terjadi dan mengupayakan negosiasi darurat demi terciptanya perdamaian di Ukraina.

“Saya akan terus melakukan segala daya upaya untuk menghentikan permusuhan dan mengupayakan negosiasi dengan segera sehingga perdamaian segera terwujud,” katanya.

Dituntut tarik pasukan: Presiden Majelis Umum PBB Abdullah Shahid menegaskan bahwa resolusi tersebut menuntut agar Rusia segera, sepenuhnya dan tanpa syarat menarik semua pasukan militer dari wilayah Ukraina di dalam perbatasan yang diakui secara internasional.

“Saya bersama dengan negara-negara anggota ingin menyuarakan kekhawatiran kami terhadap ‘laporan tentang serangan di sejumlah fasilitas sipil seperti permukiman, sekolah dan rumah sakit, serta serangan terhadap warga sipil, termasuk perempuan, lansia, dan penderita disabilitas serta anak-anak’,” katanya.

Baca juga:

China Tak Kutuk Rusia, Tuding AS yang Menyulut Api

Erdogan Ogah Bela Rusia: Sudah Tak Bisa Diterima 

Pasukan Sabotase Rusia Masuk Ibu Kota Ukraina, Presiden Jadi Target Utama

Share: Lima Negara Tolak Resolusi PBB Menuntut Rusia Hentikan Invasi ke Ukraina