China Tak Kutuk Rusia, Tuding AS yang Menyulut Api

Pemerintah China menolak untuk mengutuk serangan yang dilakukan Rusia ke wilayah Ukraina. 

Bagi China, masalah Ukraina memiliki latar belakang sejarah yang panjang. Sebaliknya, China menyebut Amerika Serikat yang selama ini menyulut api. 

Tuding AS Sulut Api: Asisten Menteri Luar Negeri China, Hua Chunying tidak ingin menyebut operasi militer yang dilakukan Rusia sebagai invasi.

Sebaliknya, Hua bertanya balik kepada wartawan dan menyinggung sikap Amerika Serikat hingga konflik bersenjata pecah di Ukraina. 

“Mengapa anda terobsesi dengan pertanyaan ini? Anda bisa bertanya kepada AS. Mereka terus menyulut api. Anda bisa bertanya apakah mereka punya rencana untuk memadamkan api?” kata Chunying seperti diberitakan CNN, Kamis (24/2/2022). 

Enggan Bicara Invasi: Chunying enggan menjawab ketika ditanya apakah tindakan Rusia itu invasi dan melanggar kedaulatan Ukarain atau tidak. 

Dia hanya menyampaikan bahwa masalah di Ukraina memiliki sejarah yang rumit. 

“Ini telah berkembang hingga menjadi seperti sekarang karena tindakan bersama dan berbagai faktor,” kata Chunying. 

Minta Tahan Diri: Chunying menyatakan negaranya terus memantau perkembangan terkini di Ukraina. China, kata dia, meminta semua pihak untuk menahan diri demi menghindari situasi di luar kendali.

Perang di Ukraina: Konflik bersenjata terjadi antara Rusia dan Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan operasi militer khusus ke Ukraina. 

Militer Rusia lantas menggempur sejumlah wilayah. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Ukraina mengumumkan perang melawan Rusia.

Pemerintah Ukraina menegaskan bahwa mereka punya hak untuk mempertahakan wilayah kedaulatannya berdasarkan hukum internasional.  (alg)

Baca juga:

​Erdogan Ogah Bela Rusia: Sudah Tak Bisa Diterima ​

​Ukraina Minta Turki Tutup Jaur Laut Cegah Kapal Rusia​

​Inggris-Prancis Ultimatum Rusia Segera Hentikan Perang di Ukraina​