Ratusan Diplomat dari 40 Negara Walk Out Saat Menlu Rusia Pidato di PBB

Lebih dari 100 diplomat dari 40 negara walk out ketika Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov berpidato di Dewan HAM PBB di Jenewa pada Selasa (1/3/2022). Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap Rusia. 

Keluar ruangan: Para diplomat itu keluar saat rekaman pidato Lavrov hendak diputar. Mereka segera melangkah keluar ruangan sebelum suara rekaman Lavrov terdengar.

Dilansir Al Jazeera, Rabu (2/3/2022) Lavrov tak hadir dalam pertemuan. Ia tak bisa datang ke sidang karena Uni Eropa tengah menjatuhkan sanksi dengan menutup wilayah udara dari pesawat asal Rusia.

Rekaman Lavrov terus diputar. Dalam pidatonya ia membenarkan serangan Rusia ke Ukraina. Ia tak menggunakan istilah invasi dalam serangan Rusia ke Ukraina. Lavrov menggunakan diksi Operasi Militer Khusus.

Lavrov malah menuduh Khiev melakukan pelanggaran HAM terhadap kelompok minoritas Rusia. Ia juga menuding UE terlibat diskriminasi terhadap orang Rusia. Sebab, UE memasuk senjata ke Ukraina selama Rusia serang Ukraina.

Puluhan negara: Para diplomat yang walk out itu berasal dari sekitar 40 negara berbeda. Para diplomat dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan sejumlah sekutu Uni Eropa juga turut keluar ruangan.

Menlu Kanada Melanie Joly menegaskan, mereka ingin menunjukkan solidaritas yang kuat untuk Ukraina. Sementara Dubes Prancis, Jerome Bonnafont mengatakan setiap invasi merupakan pelanggaran HAM.

“Setiap invasi merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Penting bahwa Dewan Hak Asasi Manusia menunjukkan dengan pemogokan ini bahwa mereka bersatu dengan Ukraina dan dengan rakyat Ukraina,” tambah Dubes Prancis Jerome Bonnafont. 

Para diplomat yang mengikuti aksi walk out turut menyinggung propaganda denazifikasi Rusia. Mereka menegaskan Dewan HAM tak akan disalahgunakan untuk menyebar berita palsu.

Berterima kasih: Dubes Ukraina, Yevheniia Filipenko berterima kasih kepada semua orang yang turut walk out.

“Terima kasih banyak atas dukungan yang luar biasa ini kepada orang-orang Ukraina yang berjuang untuk kemerdekaan mereka,” katanya kepada para diplomat.

Baca Juga:

Dalam 24 Jam Serangan Rusia ke Kharkiv Tewaskan 21 Orang

Grup Hacker Ukraina Targetkan Serang Jaringan Listrik dan Kereta Rusia

​Ukraina Gagalkan Upaya Pasukan Elit Chechen Bunuh Presiden Zelensky​