Teknologi

Grup Hacker Ukraina Targetkan Serang Jaringan Listrik dan Kereta Rusia

Thomas — Asumsi.co

featured image
Unsplash

Kelompok perlawanan siber Ukraina menargetkan serangan sabotase digital terhadap infrastruktur penting Rusia seperti kereta api dan jaringan listrik. Hal ini sebagai bagian dari serangan balik Kremlin atas invasinya ke Ukraina.

Selama seminggu terakhir, banyak situs web pemerintah Rusia secara publik terganggu oleh serangan gaya penolakan layanan (DDoS) yang dilaporkan, termasuk satu untuk kantor Presiden Vladimir Putin.

Diminta Kemenhan: Seorang pejabat dari Kementerian Pertahanan Ukraina pekan lalu dikabarkan mendekati pengusaha Ukraina dan pakar keamanan siber lokal Yegor Aushev. Meski demikian, atase pertahanan Ukraina di Washington menolak mengomentari kelompok Aushev atau hubungannya dengan kementerian pertahanan.

Aushev diminta untuk membantu mengatur unit peretas (hacker) untuk bertahan melawan Rusia. Aushev lalu berencana untuk mengatur serangan peretasan yang akan mengganggu infrastruktur apa pun yang membantu membawa pasukan dan senjata Rusia ke negaranya.

“Segala sesuatu yang mungkin menghentikan perang. Tujuannya adalah untuk membuat tidak mungkin membawa senjata-senjata ini ke negara kita,” kata Aushev kepada Reuters.

Retas web pemerintah dan perbankan: Aushev mengklaim kelompoknya telah meretas lusinan situs web pemerintah dan perbankan Rusia. Salah satunya dengan mengganti konten dengan gambar kekerasan dari perang.

Aushev menolak memberikan contoh spesifik, dengan mengatakan itu akan membuat pelacakan kelompoknya lebih mudah bagi Rusia. Aushev mengatakan kelompoknya sejauh ini telah berkembang menjadi lebih dari 1.000 sukarelawan Ukraina dan asing.

Kelompok tersebut telah berkoordinasi dengan organisasi hacktivist asing yang melakukan serangan terhadap sistem perkeretaapian.

Dibantu Belarusia: Uniknya, salah satu negara yang disebut sebagai sekutu dari Rusia, Belarusia justru diserang oleh kelompok peretas dari negaranya sendiri.

Belarusia Cyber ​​Partisans yang merupakan tim peretasan yang berfokus di Belarus, secara sukarela menyerang Kereta Api Belarusia karena mereka mengatakan transportasi tersebut digunakan untuk mengangkut tentara Rusia.

“Kami sepenuhnya berpihak pada Ukraina. Mereka sekarang berjuang untuk tidak hanya kebebasan mereka sendiri tetapi juga kebebasan kita. Tanpa Ukraina yang merdeka, Belarus tidak memiliki peluang.”

Serangan Partisans: Kelompok Partisan Cyber ​​menonaktifkan sistem lalu lintas kereta api dan menurunkan situs tiketnya, Bloomberg News melaporkan pada hari Minggu (27/2/2022).

Berikutnya pada Senin (28/2/2022), seorang juru bicara Cyber ​​Partisans mengklaim kelompok tersebut melakukan serangan itu dan mengkonfirmasi bahwa organisasinya sekarang bekerja dengan kelompok Aushev.

Reuters tidak dapat mengkonfirmasi serangan terhadap sistem lalu lintas kereta api Belarusia. Situs web reservasi perusahaan down pada Selasa (1/3/2022) sore. Seorang juru bicara kereta api tidak menanggapi permintaan komentar.

Buru unit rahasia: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada outlet berita Rusia pada hari Selasa (1/3/2022) mengatakan kedutaan Rusia berada di bawah serangan siber oleh “teroris siber dari Ukraina.”

Selain menyerang balik ke Moskow, Aushev mengatakan timnya akan membantu militer Ukraina memburu unit-unit rahasia Rusia yang menyerang kota-kota besar dan kecil.

Dia mengatakan kelompoknya telah menemukan cara untuk menggunakan teknologi pelacakan ponsel untuk mengidentifikasi dan menemukan unit militer Rusia yang menyamar bergerak melalui negara itu. Pasukan Rusia dilaporkan menggunakan ponsel komersial di Ukraina untuk berkomunikasi.

Baca Juga:

Merdeka atau Mati, Ukraina Minta Dukungan Indonesia

Laporan PBB: 536 Warga Sipil Ukraina Jadi Korban Invasi Rusia

Ukraina Resmi Daftarkan Diri ke Uni Eropa

Share: Grup Hacker Ukraina Targetkan Serang Jaringan Listrik dan Kereta Rusia