Walikota Sviatogorsk, Vladimir Bandura, muncul dalam sebuah video. Ia mengklaim pasukan Ukraina telah membunuh para biarawan dan membakar sebuah biara Ortodoks.
Beralih kesetiaan ke Rusia: Vladimir Bandura mengakui telah mengalihkan kesetiaannya ke separatis pro Rusia, Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Dalam sebuah posting Telegram pada Senin (13/6/2022), Presiden DPR, Denis Pushilin mengaku telah berhubungan lama dengan Bandura. Vladimir Bandura menyatakan menunggu pembebasan dan mendukung operasi militer khusus Rusia, seperti banyak penduduk Sviatogorsk.
Pushilin mengiringi postingannya dengan sebuah foto yang menggambarkan dirinya dan Bandura sedang duduk satu meja. Pushilin menjelaskan, Bandura harus merahasiakan pendiriannya untuk menyelamatkan rakyat.
Pushilin mengumumkan untuk mengangkat kembali Bandura sebagai walikota Sviatogorsk, setelah wilayah itu diambil alih pasukan pro Rusia itu. Setelah pasukan Ukraina mundur dari Svyatogorsk awal bulan ini, beberapa media negara itu awalnya melaporkan Vladimir Bandura telah ditangkap oleh pasukan Rusia.
Tuduhan ke pasukan Ukraina: Pada Selasa (7/6/2022), sebuah video dengan Bandura dirilis dan kemudian dikutip oleh media Rusia, yang mana pejabat tersebut melontarkan beberapa tuduhan yang memberatkan kepada angkatan bersenjata Ukraina. Vladimir Bandura mengklaim, informasi yang telah dikonfirmasi, bahwa Nazi membunuh para pendeta dan biarawan dan menyembunyikan fakta-fakta ini. Selain itu, Bandura menuduh bahwa pasukan Ukraina telah membakar sebuah biara Ortodoks di Svyatogorsk.
Kronologi: Vladimir Bandura dituduh mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Ukraina dan menyebarkan informasi palsu dari Rusia.
Dilansir dari RT.com, Api, yang dirujuk Bandura dalam videonya, menelan Skete of All Saints (biara Ortodoks) pada Sabtu (4/6/2022). Daerah tersebut masih di bawah kendali Ukraina pada saat itu, meski pertempuran sengit telah terjadi di sana selama beberapa hari.
Rusia dan Ukraina dengan cepat saling menunjuk. Seorang perwira Ukraina dengan Brigade Serangan Lintas Udara ke-95, Yuri Kochevenko, menggambarkan kebakaran itu sebagai kejahatan di tangan ‘orang barbar Rusia’. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggunakan kesempatan itu untuk sekali lagi menuntut agar Rusia dikeluarkan dari UNESCO.
Militer Rusia, pada gilirannya, menuduh unit Ukraina sengaja menembakkan peluru pembakar ke skete sebelum mundur. Rusia mengklaim ada saksi mata, yang keterangannya menguatkan versi peristiwa ini.
Baca Juga:
Melihat Nasib Big Mac usai McDonald’s jadi Vkusno & Tochka di Rusia
Zelensky: Ukraina Kalah Menyakitkan
Alasan Wikipedia Tolak Perintah Rusia Hapus Informasi Perang