Obat Covid-19 asal Jepang terbukti mampu membersihkan virus Covid-19 dalam uji klinis tahap 2/3. Obat oral buatan Shionogi & Co itu diberi nama S-217622.
Seperti dikutip lewat Contagion Live, Senin (25/4/2022), temuan ini dipresentasikan dalam Kongres Mikrobiologi Klinis & Penyakit Menular Eropa ke-32 (ECCMID) di Lisbon, Portugal pada Sabtu (23/4/2022).
Mekanisme: S-217622 dikembangkan melalui upaya penelitian Shionogi dan Universitas Hokkaido. Obat ini memiliki mekanisme menghambat replikasi virus dengan menghambat protease 3CL.
Sebagaimana diketahui, SARS-CoV-2, virus penyebab infeksi Covid-19, menggunakan enzim 3CL untuk reproduksi.
Proses uji klinis: Uji klinis fase 1 dan fase 2a melibatkan 69 pasien, dan fase 2b mencakup 428 pasien Covid-19 dari Jepang dan Korea Selatan. Tujuan utama dari uji klinis fase 2/3 adalah untuk mengkonfirmasi efek antivirus S-217622 dan perbaikan gejala klinis bila diberikan sekali sehari selama 5 hari.
Hasil uji obat ini dengan plasebo menunjukkan secara signifikan obat S-217622 dapat mengurangi RNA virus pada hari ke-2, 4, 6, dan 9. Pada hari ke-4 pengobatan (setelah menerima 3 dosis), proporsi pasien dengan titer virus positif menurun sebesar 90 persen dibandingkan dengan plasebo. S-217622 juga mengurangi pelepasan virus menular 1-2 hari dibandingkan plasebo.
Efek samping ringan: Namun begitu, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam skor total 12 gejala Covid-19 yang berbeda antara kelompok S-217622 dan kelompok orang yang diberikan obat plasebo. Kendati begitu, kelompok S-217622 melaporkan peningkatan skor gabungan dari 5 gejala “pernapasan dan demam” dalam analisis post-hoc.
“Uji klinis menunjukkan S-217622 dapat ditoleransi dengan baik; Shionogi melaporkan beberapa penghentian karena obat, tidak ada efek samping yang serius, dan tidak ada kematian. Efek samping yang disebabkan oleh S-217622 ringan hingga sedang dan teratasi tanpa pengobatan,” tulis laporan tersebut.
Fase ketiga dari fase uji klinis 2/3 kini masih berlangsung. Dalam studi in vitro pendahuluan, obat S-217622 menunjukkan aktivitas antivirus serupa terhadap varian Omicron BA.2 seperti halnya terhadap varian Covid-19 lain yang kurang menular.
Tahun ini Shionogi, berencana merekrut 1.700 partisipan dalam uji klinis fase 3 secara global.
Baca Juga:
Mantan Ketua MK: Putusan MA Soal Vaksin Halal Wajib Dilaksanakan
Survei Charta: Tingkat Kepercayaan Pada Presiden Turun, Tapi Masih Tiga Besar