Tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengalami penurunan. Temuan ini terungkap dalam hasil survei Charta Politika, Senin (25/4/2022).
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya mengatakan, tingkat kepercayaan publik terhadap presiden jatuh ke angka 75,8 persen dari semula masih berada di angka 80-an.
“Dan memang penurunan terbesar yang kita lihat warna merah memang kecenderungannya terjadi paling besar di lembaga Presiden. Sementara untuk yang lain, terutama Mahkamah Agung juga mengalami penurunan walaupun tidak sebesar penurunan presiden,” kata pimpinan Charta Politika yang akrab disapa Mas Toto itu.
Urutan kedua tertinggi: Toto menjelaskan, dalam temuan surveinya hampir semua lembaga tinggi negara mengalami penurunan tingkat kepercayaan publik. Kendati demikian, Jokowi masih meraih tingkat kepercayaan publik tertinggi nomor dua setelah TNI yang berada pada angka 85,2 persen.
“Ada warning yang harusnya dilihat oleh presiden sebagai lembaga tinggi negara bahwa ada penurunan kepuasan publik di dua bulan terakhir. Walaupun masih di rapor biru, tapi perlu menjadi catatan,” kata Toto.
Kondisi ideal: Charta Politika juga menemukan kesenjangan cukup tinggi antara tingkat kepuasan publik terhadap presiden dengan jajaran menterinya. Padahal, kata dia mestinya tingkat kepuasan publik terhadap keduanya linier.
“Hanya 50,1 persen saja yang menyatakan puas,” kata dia.
Angka kepuasan menurun: Toto juga menjelaskan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah terus menurun. Temuan terakhir tingkat kepuasan publik hanya berada di angka 62,9 persen.
Selama pandemi sebetulnya Jokowi sempat mendapatkan tingkat kepuasan yang cukup baik dari publik, yakni usai melewati puncak terpaan Covid-19 varian Delta di pertengahan 2021 lalu.
“Di dalam dua bulan setengah terakhir dari Januari sampai April, hampir tiga bulan, Pemerintahan Jokowi mendapatkan penurunan angka kepuasan publik yang saya bisa katakan cukup signifikan,” katanya.
Dari semula berada di angka 71,7 persen, kemudian menurun ke 65,3 persen, dan kini 62,9 persen. Data ini linier dengan angka ketidakpuasan publik terhadap pemerintah yang cenderung menanjak.
“Perlu jadi catatan bahwa betul tingkat kepuasan publik masih di angka yang bisa dikatakan biru, tetapi dilihat dari sisi tren mengalami situasi kepuasan publik terhadap pemerintah yang kita lihat sudah mendekati angka border 60 persen,” katanya.
Survei ini dilakukan pada kurun 10-17 April 2022. Total responden mencapai 1.220 orang dengan sampel dipilih secara acak menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat.
Charta Politika mematok margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga:
Survei Charta Politika: Gibran Unggul Telak dalam Bursa Cagub Jateng