Tersangka kasus dugaan penipuan berkedok investasi melalui aplikasi Binomo, Indra Kenz, akhirnya muncul di hadapan publik mengenakan baju tahanan. Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.
Minta Maaf: Dalam konferensi pers yang digelar Mabes Polri baru-baru ini, Indra sekaligus mengharapkan agar masyarakat menjadikan kesalahannya sebagai pembelajaran supaya lebih waspada memilih investasi.
“Pada kesempatan kali ini izinkan saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya yang mengenal dunia trading,” kata Indra seperti dikutip dari Antara, Minggu (27/3/2022).
Penampilannya di hadapan publik mengenakan baju tahanan oranye bernomor dada 058 ini, merupakan kali pertama usai dirinya ditangkap polisi dan ditahan pada 25 Februari 2022 terkait kasus penipuan investasi Binomo Binary Option.
Tak Niat Menipu: Pria yang memproklamirkan dirinya bernama crazy rich Medan ini juga meminta supaya masyarakat benar-benar lebih waspada memilih investasi, serta tidak mudah tergiur dengan aplikasi investasi yang menjanjikan keuntungan besar.
“Banyak yang ilegal maupun legal, karena semua investasi memiliki risiko. Saya sudah mengenal Binomo Binary Option sejak 2018 dari iklan, lalu mengikuti pelatihannya. Lalu tahun 2019 membuat konten di YouTube terkait trading hingga bisa dikenal seperti saat ini,” terangnya.
Indra juga mengaku kalau selama ini, tidak pernah berniat menipu. Orang tuanya, kata dia tidak pernah mengajarkan perbuatan semacam ini. Kasus ini, menurutnya terjadi di luar kendalinya.
“Dari awal tidak pernah ada niatan untuk merugikan orang lain ataupun sampai menipu. Karena orang tua saya tidak pernah mengajarkan saya untuk menipu,” imbuhnya.
Ucapan Terimakasih ke Polisi: Indra Kenz juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada aparat kepolisian yang telah mengawal kasus ini. Ia menyatakan mempercayakan pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasusnya.
“Saya berterima kasih kepada pihak kepolisian dan aparat yang telah bertugas mengawal kasus ini. Terakhir sebagai pria yang bertanggung jawab tentunya saya akan patuh dan mengikuti proses hukum yang ada. Sekali lagi terima kasih,” tuturnya.
Jumlah Korban: Sementara itu, Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol. Chandra Sukma Kumara mengatakan pihaknya telah memeriksa 64 orang saksi dan 40 orang di antaranya adalah korban Binomo.
Adapun jumlah korban Binomo Binary Option ini, menurutnya bisa terus bertambah, termasuk total kerugian yang dialami para korban yang sejauh ini mencapai angka Rp44 miliar.
“Dimungkinkan (korban) akan bertambah, karena kami membuka hotline Binomo ini. Kami membuka layanan pengaduan kasus robot trading dan binary option melalui saluran telepon (hotline) yang dapat diakses melalui pesan Whatsapp di nomor 0812-1322-6296,” terangnya.
Ancaman Hukuman: Selain lewat pesan whatsapp, Chandra menyebutkan masyarakat yang jadi korban juga dapat melaporkan melalui platform media sosial Instagram dengan akun @posko_robotrad_binary_option_dittipideksus.
Diketahui, Indra Kenz dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 28 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) ancamannya 6 tahun penjara.
Selain itu, Pasal 3, Pasal 5, dan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman 20 tahun penjara dan maksimal Rp10 miliar, dan Pasal 378 KUHP ancaman penjara 4 tahun.
Komentar Warganet: Sementara itu, video permintaan maafnya yang diunggah di akun Twitter @habibthink, ramai dikomentarai warganet. Mereka membahas gaya penyampaian yang disampaikan oleh Indra. Banyak yang menilai Indra memiliki kemampuan komunikasi publik yang baik. Beberapa bahkan mengaku iri karena tersangka kasus penipuan berkedok investasi itu bisa berbicara lancar tanpa terlihat grogi.
Dari Indra Kenz kita belajar … pic.twitter.com/sImM9Xlul4
— Habib Think (@habibthink) March 25, 2022
“Bagus jg ya ternyata public speaking nya,” cuit akun @tissyumagic.
Akun @teawangi pun menimpali, “Penataan katanya dalam berbicara bagus, tapi sayang gestur tubuh “penyesalan dan permintaan maafnya” terasa tidak tersampaikan.”
Baca Juga