Dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Surabaya, Khofidotur Rofiah menjadi relawan yang membantu warga Ukraina korban invasi Rusia. Rofiah membantu pengungsi Ukraina yang lari ke Polandia.
Peran medsos: Dosen yang sedang menempuh program Doktor di Department Pedagogical University of Cracow, Polandia itu mengatakan warga Polandia bergerak cepat untuk menyiapkan kebutuhan pokok untuk para Ukraina datang ke Polandia.
Melalui media sosial mereka mengumpulkan kebutuhan pokok mulai dari makanan, pakaian, baju, selimut, perlengkapan mandi, mainan anak-anak, hingga obat-obatan.
“Alhamdulilah saya dapat kesempatan untuk membantu mengumpulkan, menyeleksi, mengemas dan menyalurkan berbagai kebutuhan pokok kepada para pengungsi,” ujar Rofiah.
Urusan kemanusiaan: Rofiah mengatakan aksinya itu dilakukan atas dasar kemanusiaan. Ia mengaku sudah kerap menjadi relawan selama di Indonesia. Sejak mahasiswa hingga menjadi dosen di Indonesia ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemanusiaan pada Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Unesa.
Rofiah menjelaskan warga Ukraina yang mengungsi terbagi dalam beberapa kategori. Ada yang memiliki tujuan untuk menyelamatkan diri ke keluarga, kerabat atau temannya di Polandia dan banyak juga yang tidak memiliki keluarga atau teman.
“Jadi di pusat atau posko penerimaan, pemerintah siapkan pusat informasi, nanti mereka yang ada keluarganya diarahkan ke daerah tujuan, bahkan disiapkan akomodasi,” kata Rofiah.
Sementara, bagi pengungsi yang tidak memiliki keluarga disiapkan akomodasi dan kebutuhan pokok di pusat pengungsian dan pemerintah Polandia menjamin hak-haknya.
“Namanya perang menyangkut keselamatan tentu takut dan tertekan. Kasihan sama yang rentan-rentan, orang tua, ibu-ibu dan anak-anak. Saya gak kebayang ada di posisi mereka. Semoga segera mungkin konflik usai dan dua negara segera berdamai,” ujar Rofiah.
Warga takut: Menurut Rofiah, perang yang antara Rusia dan Ukraina itu membuat khawatir warga Polandia. Bahkan banyak masyarakat yang terguncang secara psikologis.
“Warga di sini (Polandia) saja khawatir dan takut, apalagi warga Ukraina dan Rusia, tentu secara psikologis sangat terguncang,” ungkapnya.
Baca Juga:
Emmanuel Macron dan Erdogan Minta Putin Hentikan Invasi Rusia ke Ukraina