Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri invasi Rusia di Ukraina. Putin juga diminta untuk memastikan perlindungan dan keamanan situs nuklir Ukraina.
Dilansir Antara, menurut pejabat di kantor kepresidenan Prancis, Macron dan Putin menggelar pembincaraan melalui telepon selama hampir dua jam pada Minggu (6/3/2022).
Sesuai rencana: Menurut pejabat yang tak disebutkan namanya itu, Putin menyebut invasi Rusia ke Ukraina berjalan sesuai rencana. Rusia jua tidak akan berhenti hingga Kiev menghentikan serangan.
Putin dan Macron diketahui memang secara teratur menjalin komunikasi. Kendati demikian hingga hari ke-11 invasi Rusia ke Ukraina, Macron belum berhasil meredam niat Putin menguasai Kiev, Ukraina.
Dihubungi Erdogan: Bukan hanya Macron, Presiden Turki Recep Yayyip Erdogan juga menghubungi Putin. Hal itu dikonfirmasi oleh seorang Juru Bicara Erdogan, Ibrahim Kalin.
Menurut Kalin, Turki meminta Rusia melakukan gencatan senjata dengan Ukraina. Hal itu demi memberi ruang untuk mengevakuasi warga sipil.
“Kami fokus pada langkah-langkah apa yang dapat kami ambil di sini untuk membawa kedua pihak ke meja perundingan dan untuk meyakinkan pihak Rusia (untuk berhenti),” kata Kalin dikutip dari Reuters.
Rusia-Turki: Selama ini Turki dan Rusia memiliki hubungan baik. Namun, sejak awal Turki mengatakan tak mendukung Rusia menginvasi Ukraina.
“Jaringan kepercayaan ini (dengan Rusia) harus benar-benar tetap terbuka untuk pembicaraan ini, diplomasi untuk berhasil,” ujar Kalin.
Erdogan mengatakan ingin mempertemukan para menteri luar negeri dari Ukraina dan Rusia untuk menggelar pembicaraan di forum diplomasi di Turki selatan. Baik Ukraina dan Rusia telah menyuarakan keterbukaan untuk pembicaraan tersebut.
Baca Juga:
PBB: 351 Warga Ukraina Tewas Akibat Serangan Rusia
Ukraina Buka Pendaftaran untuk Tentara Asing yang Ingin Bantu Lawan Rusia