Sejumlah situs pemerintahan Ukraina, dilaporkan mendapat serangan siber bertubi-tubi dari
peretas Rusia sejak terjadinya invasi pada bulan Februari. Rusia mengklaim,
serangan siber terhadap situs-situs tersebut dilakukan oleh mereka.
Target Serangan: Melansir Reuters, Dinas Komunikasi Khusus
dan Perlindungan Informasi Rusia menyatakan peretas mereka terus menyerang
sumber informasi Ukraina tanpa henti, melalui serangan siber.
Adapun target yang diserang oleh pertas antara lain situs
milik parlemen, kepresidenan, kabinet, Kementerian Pertahanan dan Kementerian
Dalam Negeri. SItus-situs tersebut mendapat serangan distributed denials of
service (DDoS).
“Serangan DDoS dilakukan kepada server hingga
menyebabkan situs berstatus di luar jaringan,” demikian pernyataan pihak
Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Rusia, Minggu (6/3/2022).
Nyatakan Perang Siber: Dinas tersebut menyatakan, serangan
siber akan terus dilakukannya sebagai langkah perang melawan Ukraina. Meski
demikian Kementerian Luar Negeri Rusia saat ini belum bisa dimintai komentarnya.
“Kami akan terus bertahan (melakukan penyerangan)! Baik
di medan perang dan di ruang siber!” ucap Dinas Komunikasi Rusia.
Sempat Dibantah Rusia: Sebelumnya, Rusia membantah berada di
balik serangan siber, termasuk yang mempengaruhi Pemilu di Amerika Serikat.
Pemerintah Ukraina pun mengajak para peretas bawah tanah
membantu mereka melindungi infrastruktur penting dan memata-matai tentara Rusia
melalui dunia maya.
Baca Juga