Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tengah menyiapkan konsep strategis pertahanan Indonesia untuk jangka panjang.
Indonesia dipersiapkan untuk menghadapi perang asimetris di masa yang akan datang.
Konsep Strategis Pertahananan: Dalam konsep dokumen strategis pertahanan yang masih tahap perumusan, strategi peperangan asimetris, dokumen strategis dan doktrin, serta postur pertahanan negara diatur di dalamnya.
Prabowo ingin Indonesia lebih siap menghadapi perang yang bisa terjadi kapan pun di masa mendatang.
“Orang bisa diganti, tapi proyeksi kita tetap berjalan. Kita keluar dari pikiran lama bahwa dalam waktu 30 tahun sampai 40 tahun Indonesia tidak akan terjadi perang,” ujar Menhan Prabowo mengutip akunTwitter resmi Kemenhan.
Tim Perumusan: Konsep Strategis Pertahananan itu dibuat oleh tim. Ada 40 perwira yang terlibat dalam tim tersebut. Berasal dari matra TNI AD, AU dan AL serta Universitas Pertahanan.
Menhan Prabowo Subianto mengapresiasi tim yang merumuskan konsep dokumen strategis pertahanan. Hanya tinggal dipertajam sebelum menjadi dokumen resmi pedoman pertahana negara.
“Konsep sudah dan masih butuh pertimbangan lagi, butuh pematangan, diperinci apa yang perlu dipertajam,” kata Menhan Prabowo.
Perang Asimetris: Perang asimetris adalah pertempuran yang tidak hanya menggunakan senjata fisik konvensional, melainkan merusak kondisi sosial, ekonomi budaya, serta politik. Misi dan senjata yang dipakai pun bermacam-macam.
Dewan Riset Nasional pernah menerbitkan buku berjudul Suatu Pemikiran tentang Perang Asimetris (Asymmetric Warfare) pada 2008 lalu.
Dijelaskan bahwa perang asimetris dikembangkan dari cara berpikir yang tidak lazim dan di luar aturan peperangan yang berlaku. Spektrum perang asimetris pun sangat luas. Tidak hanya di wilayah tertentu.
Baca juga:
Prabowo Digugat Rp501 Milyar karena Pecat Kader Gerindra Blora
Survei Indikator: Ganjar Mulai Kejar Elektabilitas Prabowo
Survei Charta Politika: Ganjar Pranowo Ungguli Elektabilitas Prabowo Sebagai Capres