Sharbat Gula, perempuan Afghanistan yang wajahnya sempat populer karena menjadi sampul majalah National Geographic pada 1985 kini diungsikan ke Italia setelah negaranya kembali jatuh ke tangan Taliban.
Simbol: Gula, yang kemudian jadi simbol Afghanistan, dievakuasi oleh organisasi nirlaba pada Agustus. Hal ini kemudian diumumkan secara resmi oleh pemerintah Italia. “Kantor perdana menteri telah membawa dan mengatur pemindahannya ke Italia,” tulis pernyataan resmi dari pemerintah.
Namun informasi itu tidak menyebutkan kapan Gula tiba. Kementerian luar negeri juga mengatakan tidak mengetahui apakah Gula akan tetap di Italia atau pergi ke tempat lain. Gula, sekarang berusia 40-an akhir dan ibu dari beberapa anak. Saat gambar wajahnya difoto oleh fotografer Steve McCurry, Gula diyakini berusia 12 tahun.
Ikonik: Gula ikonik dengan tatapan tajam dan bermata hijau, dengan gambar yang diambil pada tahun 1984 di sebuah kamp pengungsi di Pakistan. McCurry tidak mengetahui identitas Gula sampai tahun 2002, ketika fotografer tersebut menemukannya kembali di pegunungan Afghanistan dan dapat memverifikasi identitasnya.
Sebuah artikel National Geographic tahun 2002 tentang pencarian McCurry atas sosok Gula ditulis cukup dramatis. National Geographic menulis, tidak seperti rahangnya yang melunak, mata Gula masih tajam di usianya yang tak lagi muda pada 2002. Waktu dan kesulitan semasa perang telah menghapus masa muda Gula.
Dideportasi: Pada tahun 2016, Gula dideportasi dari Pakistan setelah ditangkap atas tuduhan memperoleh dokumen identitas palsu, sebuah praktik umum di antara warga Afghanistan di Pakistan. Kelompok hak asasi manusia mengutuk pemerintah Pakistan karena mengirimnya kembali ke Afghanistan. Setibanya di sana, presiden Afghanistan saat itu, Ashraf Ghani, menyambutnya dengan hangat dan memberinya sebuah apartemen yang didanai pemerintah.
Kudeta: Pada bulan Agustus, para pemimpin Taliban pindah ke istana presiden yang telah diduduki oleh Ghani. Pengambilalihan mereka sekali lagi membuat ratusan ribu warga Afghanistan mengungsi. Pakistan bersiap untuk menampung sebanyak 700.000 pengungsi. Italia telah mengevakuasi lebih dari 5.000 orang dari Kabul.
Di Amerika Serikat, lebih dari 22.500 pengungsi Afghanistan telah dimukimkan kembali pada 19 November, termasuk 3.500 orang dalam satu pekan di bulan Oktober. Sekitar 42.500 lainnya masih di perumahan sementara yang tersebar di delapan pangkalan militer di seluruh negeri sambil menunggu jatah perumahan.
Jeda kekuasaan Taliban yang berakhir pada awal dekade 2000-an telah membuat hak-hak perempuan Afghanistan berkembang. Gadis-gadis Afghanistan pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar sarjana, dan lebih banyak lagi yang berpartisipasi dalam kehidupan sipil. Tetapi di bawah pemerintah konservatif Taliban dalam beberapa bulan pertama, perempuan telah menghadapi pembatasan baru, seperti tidak diizinkan untuk berolahraga.
Membatasi Perempuan: Taliban sangat membatasi pendidikan bagi perempuan, dan orang-orang bersenjata Taliban telah pergi dari pintu ke pintu di beberapa lingkungan mencari siapa saja yang mendukung upaya Amerika di negara itu.
Heather Barr, direktur asosiasi untuk hak-hak perempuan di Human Rights Watch, mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang sangat berbahaya untuk menjadi seorang perempuan terkenal di Afghanistan. Dia mengatakan ada kasus perempuan terkemuka diancam atau diintimidasi, atau merasa seperti mereka tidak punya pilihan selain tetap bersembunyi atau mengubah lokasi terus-menerus untuk menghindari perhatian.
“Taliban tidak ingin perempuan terlihat, dan Gula adalah perempuan Afghanistan yang sangat terlihat,” kata Barr seperti dilansir New York Times.
Baca Juga