Amerika Serikat membentuk divisi cyberspace serta kebijakan digital yang dibawahi Kementerian Luar Negeri.
Rencana itu disampaikan langsung Menteri Luar Negeri Tony Blinken
Alasan: Mengutip Axios, gagasan membentuk divisi baru itu muncul karena AS kewalahan menangani serangan siber, terutama pererasan yang menyerang situs pemerintah.
Terlebih, kerap terjadi peretasan dan kejahatan daring lainnya, terutama serangan ransomware di situs pemerintahan AS.
Disetujui Kongres: Blinken mengatakan dalam sebuah memo kepada stafnya bahwa pembentukan divisi cyberspace serta susunan kebijakan digital telah disetujui Kongres AS.
Persetujuan ini memberikan meningkatkan rasa aman dalam kegiatan antar lembaga dan diplomatik luar negeri di era digital.
Fokus: Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebut divisi ini akan fokus pada tiga bidang utama, yakni keamanan dunia maya internasional, kebijakan digital internasional dan kebebasan digital.
Serangan Siber: Kerap kali terjadi di AS dan merugikan banyak pihak. Serangan siber yang terungkap antara lain peretasan Pipa Kolonial hingga serangan SolarWinds dan Microsoft Exchange.
Atas dasar itu, pemerintah AS ingin mengambil kebijakan konkret. Presiden Joe Biden menandatangani suatu perintah pada Mei lalu.
Langkah itu diambil sebagai tanggapan atas serangan siber di sektor publik dan swasta yang menyerang dunia maya yang merugikan warganet AS.
“Sekitar USD$ 590 juta telah dibayarkan oleh korban serangan ransomware dalam enam bulan pertama tahun ini, di tengah lonjakan kasus siber,” demikian disampaikan laporan Departemen Keuangan AS.
Baca juga:
Ironi BSSN, Penjaga Keamanan Siber yang Jadi Korban Peretasan