Mabes Polri meminta jajarannya untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Terutama ketika menanggapi kalangan yang melontarkan kritik terhadap Polri.
Arahan: Kepala Bagian Penerangan Umum, Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan menyatakan tiap anggota polisi harus humanis di media sosial.
“Kami telah diberikan petunjuk, arahan dalam merespon apakah merespon kritik, merespon jawaban masyarakat, kami harus merespon dengan humanis,” kata Ramadhan, Kamis (21/10).
Pelanggar: Ramadhan menegaskan bahwa Polri memiliki standar operasional prosedur dalam menanggapi kritik dari masyarakat.
Jika ada yang bertindak tidak humanis, maka disebut oknum.
“Sekali lagi, ketika ada oknum, itu di luar dari SOP yang berlaku. Jadi prinsipnya, kami harus memberikan respon dengan humanis,” kata Ramadhan.
Kasus: Sebelumnya, sikap anggota Polisi di media sosial menjadi sorotan warganet. Terutama ketika merespons kritik dari masyarakat.
Misalnya saat akun Twitter @fchkautsar mencuit “Polisi se-Indonesia bisa diganti satpam BCA aja gaksih”.
Kala itu, akun @fchkautsar langsung diberondong pesan teror. Baik di Twitter maupun akun Instagram miliknya.
Terbaru, akun resmi Humas Polda Kalteng mencecar dan meminta pengguna medsos datang ke kantor usai mengomentari Aipda Monang Parlindungan Ambarita yang dimutasi.
Baca juga:
Cuitan Minta Polisi Diganti Satpam Bank Viral, Fachrial Mendapat Teror
Sanksi Tak Cukup Selesaikan Masalah Polri, Perlu Pembinaan Serius dan Perbaikan Rekrutmen
Bareng Ambarita, Aiptu Zakaria ‘Bang Jack’ Dimutasi Polda Metro Urus Medsos