Isu Terkini

Botol Digeser Pesepakbola, Coca-Cola Rugi Kok Bisa Heineken Cuan?

Citra — Asumsi.co

featured image
Tangkap layar YouTube The Sun

Aksi duo pesepakbola, Cristiano
Ronaldo dan Paul Pogba, dalam memindahkan botol minuman saat konferensi pers
EURO 2020, Senin (14/6/2021) berbuntut panjang. Pada awal kehebohannya, Ronaldo
telah membuat harga saham Coca-Cola anjlok 55,22 dollar AS dan merugi Rp74
triliun.

Coca-Cola pun buka suara atas
perilaku Ronaldo. Pihaknya menegaskan bahwa semua orang berhak atas minuman
yang mereka pilih.

Aksi Ronaldo menyingkirkan botol
minuman disusul oleh Pogba. Bukan Coca-Cola, pemain asal Prancis tersebut
menyingkirkan botol Heineken, minuman beralkohol, saat konferensi pers usai
mengalahkan Jerman pada Euro 2020 pertamanya, Rabu (16/6/2021).

Berbeda dengan saham Coca-Cola,
saham Heineken. Dikutip Investing.com, Heineken yang berkode saham HEIO itu
menguat hingga 0,72 persen. Harga saham pun naik menjadi € 84,10 per saham, per
Rabu (16/6/2021) pukul 16.00 WIB. Saham HEIA juga menguat hingga 1,02 persen,
yang naik menjadi € 99,18 per saham.

Sebagai informasi, Heineken
memiliki dua saham yang terdaftar di bursa Euronext Amsterdam (AEX) di
Amsterdam, Belanda. Pertama, saham sang induk Heineken Holding N.V. dengan kode
ticker HEIO. Kedua saham sang produsen bir sendiri, Heineken N.V., dengan kode
HEIA.

Kok bisa sih, perilaku yang sama menyebabkan perubahan harga saham yang
berbeda?

Sama-sama memindahkan botol,
kenapa harga saham Coca-Cola justru terjun bebas, sedangkan Heineken terbang
melayang?

Kepada Asumsi.co, ​Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaib,
menerangkan, perilaku seseorang memang dapat mempengaruhi fluktuasi saham.
Apalagi, dalam kasus ini, Ronaldo dan Pogba merupakan dua pesepakbola kenamaan.

Mengenai Ronaldo, Ibrahim
mengatakan, sosoknya memang sering dibicarakan dalam kancah sepakbola.
Ditambah, aksinya ini berbarengan dengan momentum Covid-19.

Baca Juga : Sikap Cristiano Ronaldo Bikin Produsen Coca-Cola Rugi Rp 57 Triliun

“Coca-Cola memang minuman
bersoda, yang mana dia menghindari. Apalagi karena Covid-19, kita harus hidup
sehat. Jika hidup sehat, maka minum air putih,” kata Ibrahim,

Ibrahim melanjutkan, Ronaldo
sebenarnya bisa jadi memiliki maksud yang baik. Ia ingin agar masyarakat
meminum air putih di tengah wabah Covid-19 untuk menjaga kesehatan.

“Momennya itu pas dengan WHO yang
menganjurkan masyarakat harus berperilaku sehat, makan bergizi, bervitamin,
minum air mineral yang banyak. Dan ini kemudian berdampak negatif pada saham
Coca-Cola,” tuturnya.

Meskipun begitu, Ibrahim
menambahkan, perilaku Ronaldo bukan satu-satunya penyebab harga saham Coca-Cola
anjlok.

“Saham Coca-Cola jatuh bersamaan
dengan dolar yang menguat, sehingga banyak saham-saham berguguran. Jadi bukan
karena Coca-Colanya,” imbuh Ibrahim.

Berbeda halnya dengan Heineken.
Menurut Ibrahim, alasan Pogba menyingkirkan Heineken adalah karena identitasnya
sebagai seorang Muslim yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Namun, hal
itu malah berdampak positif terhadap saham Heineken. Mengapa?

Ibrahim mengatakan, Heineken
adalah bir yang menjadi minuman sehari-hari masyarakat Eropa, bahkan
negara-negara di dunia, terutama yang memiliki empat musim. Bagi Ibrahim,
Heineken layaknya rokok di Indonesia.

Baca Juga : Tak Hanya Cristiano Ronaldo, Seleb Ini Juga Pernah Bikin Saham Anjlok

“Para pesepakbola di Indonesia
tidak disponsori oleh beberapa merek rokok, tapi perusahaan emiten-emiten yang
bergerak di bidang rokok tidak mengalami penurunan saham,” kata dia.

Menurutnya, walaupun Majelis
Ulama Indonesia telah mengharamkan rokok, tapi saham-saham rokok tidak ada yang
jatuh, karena masyarakat sudah terbiasa merokok. Hal itu senada dengan Heineken
di luar negeri.

“Walaupun dicap apa pun, Heineken
tetap dipakai. Heineken sama persis dengan kasus merokok di Indonesia. Tidak
jadi sponsor, tapi sahamnya sama-sama blue chip,” kata Ibrahim.

Lantas, apakah saham Coca-Cola akan segera merangkak naik lagi?

Ibrahim membenarkan hal itu. Ia
menuturkan, apabila komentar-komentar negatif mulai menghilang dan tidak ada
sentimen negatif kepada Coca-Cola, maka sahamnya akan terbang lagi.

Di sisi lain, Ibrahim
berpendapat, Ronaldo mungkin akan mendapatkan teguran atau kritikan. Hal itulah
yang nanti berdampak pada kariernya ke depan, apabila ia memiliki kontrak
dengan Coca-Cola.

Ibrahim pun menekankan agar
public figure dapat berperilaku secara etis dan sesuai dengan protokoler.

“Baiknya, semua public figure, di
sepakbola bahkan semua, harus berhati-hati dalam memberikan suatu statement,
karena yang Ronaldo ucapkan berkaitan dengan salah satu sponsor utama. Bisa
jadi sponsor utama ini di event-event selanjutnya akan menolak. Menerima pun
bisa dengan catatan, entah itu protokoler atau semacamnya, pasti akan terjadi
seperti itu,” jelasnya.

Share: Botol Digeser Pesepakbola, Coca-Cola Rugi Kok Bisa Heineken Cuan?