Sains

Waspada Fenomena Api Zombi yang Picu Kerusakan Iklim Global

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Foto: Getty Images

Bila mendengar kata “zombi” yang terlintas di benak kita mungkin sosok mayat hidup yang berjalan tanpa kesadaran dengan memasang ekspresi menakutkan seperti yang ada di film-film. 

Nah, kalau api zombi sama sekali tidak ada kaitannya dengan mayat hidup. Belakangan, api zombi tengah menjadi perhatian para ilmuwan dunia sebagai salah satu fenomena yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Apa Itu Api Zombi?

Melansir Mic.com, api zombi merupakan kobaran api yang akan menyala, dengan sendirinya meski sebelumnya sudah dipadamkan. Ya, seperti namanya, sifat dari api ini seperti zombi yang bakal “bangkit” kembali untuk meneror. Api zombi akan terus membakar di bawah tanah dan kemudian menyala kembali di permukaan setelah jangka waktu tertentu lalu merusak area yang dilintasinya. 

Sumber-sumber apinya banyak tersebar di sepanjang wilayah Artika atau Kutub Utara. Bara api yang berada di tanah organik terus menyala dan melahap area gambut akibat suhu yang semakin menghangat dan kering.

Baca juga: Lewat Beruang Pizzly Kita Tahu Krisis Iklim Itu Nyata

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mengamati dan berteori keberadaan api zombi yang kembali membara di kawasan tersebut dari tahun ke tahun. Fenomena ini berpotensi menyebabkan kerusakan pada ekosistem Bumi serta kawasan beku yang ada di sana.

Bila kejadian api zombi berkepanjangan, para ilmuwan mengkhawatirkan fenomena serupa terjadi di belahan Bumi lainnya. Hal ini diamini oleh Pengkampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas. 

Ia mengatakan api zombi terjadi disebabkan oleh perubahan iklim yang memengaruhi kondisi iklim di wilayah Artik yang bila fenomenanya terjadi berkepanjangan bisa menyebabkan perubahan iklim ekstrem.

“Kemungkinan jika perubahan iklim ini semakin tidak bisa ditangani, artinya semakin parah tentu akan terjadi di hutan-hutan tropis lainnya,” kata pria yang akrab disapa Rio ini kepada Asumsi.co, Sabtu (29/5/21).

Bisa Terjadi di Indonesia

Pemanasan global merupakan faktor utama penyebab api zombi ini. Mic melaporkan, sejumlah peristiwa kebakaran hutan yang sangat menghancurkan di Siberia pada tahun lalu menarik perhatian peneliti. Pasalnya, kecurigaan mereka kebakaran dahsyat ini disebabkan oleh api zombi.

Namun, riset para ilmuwan menyatakan kebakaran zombi hanya bertanggung jawab atas sekitar 1% dari total area yang terbakar di Bumi. Namun, hal yang meresahkan adalah kontribusi semakin parahnya kerusakan iklim yang disebabkan oleh kebakaran ini.

“Selama 16 tahun diteliti, kebakaran zombi hanya dalam dua wilayah studi bertanggung jawab untuk menyumbang 3,5 juta metrik ton emisi karbon. Meskipun itu hanya sebagian kecil dari total emisi yang disebabkan oleh kebakaran yang terbakar di Kutub Utara selama bulan-bulan musim panas, para peneliti memperingatkan bahwa itu adalah persentase yang tumbuh dan itu bisa menjadi lebih buruk saat planet ini menghangat,” demikian dikutip sumber berita.

Baca juga: Misteri Baru Venus: Perbedaan Waktu Super Lama Hingga Sinyal Misterius

Rio menambahkan, tak menutup kemungkinan dugaan itu benar adanya. Bahkan, sangat mungkin api zombi terjadi di Indonesia bila dampak perubahan iklim secara global meluas. Terlebih, melihat kondisi hutan gambut di Indonesia yang hampir setiap tahun mengalami kebakaran

“Kalau area gambut kita, sebenarnya setiap tahun terjadi kebakaran ya. Cuma kalau memang perubahan iklim semakin parah, prediksinya akan terjadi juga di Indonesia,” jelasnya.

Ia menambahkan, satu-satunya yang bisa menjelaskan secara keilmuan atas terjadinya fenomena karena terjadinya perubahan iklim saat suhu meningkat bakal menyebabkan api zombi terus ada. 

“Tentu ada campur tangan manusia juga yang menyebabkan semakin parahnya perubahan iklim, bisa disebabkan semakin meningkatnya deforesrasi (penghilangan hutan). Itu akan menjadi sebuah siklus kalau semakin tidak tertangani. Pasti akan terjadi hal yang sama di negara-negara lainnya,” tandasnya.

Share: Waspada Fenomena Api Zombi yang Picu Kerusakan Iklim Global