Budaya Pop

Tiga Jenis Lagu Natal Menurut Chief Editor Asumsi

Pangeran Siahaan — Asumsi.co

featured image

Natal akan tiba tiga hari lagi. Dengan semangat kengehekan yang meluap-luap, ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakan soal lagu Natal.

Alkisah seorang teman menulis di Path bahwa ia sangat menggandrungi lagu Last Christmas I Gave You My Heart. Sebagai seseorang yang menganut agama samawi yang berbeda dengan segmen yang disasar oleh lagu itu, ia langsung dikecam oleh rekannya karena dituduh berpotensi untuk pindah kepercayaan.

Hal ini tentu menggelikan buat saya karena selain lagu Last Christmas I Gave You My Heart-nya Wham itu adalah lagu sekuler bertema Natal, saya akan heran sekali jika ada orang yang bisa pindah agama karena lagu sejelek itu.

Satu hal yang sering luput dari perhatian kita adalah bahwa tidak semua lagu Natal itu mengandung nilai-nilai agama tertentu. Yang dimaksud dengan lagu Natal di sini adalah lagu-lagu yang menyinggung kata “Christmas” dalam lirik lagunya dan kerap diputar di bulan Desember saat pusat-pusat konsumerisme di Jakarta mendadak bersalju.

Berdasarkan observasi saya yang tentunya tak bisa digugat, ada 3 jenis lagu Natal:

1. Lagu Natal Religius

Hari Natal adalah peringatan untuk merayakan hari kelahiran Yesus Kristus/Isa Almasih. Maka lagu-lagu Natal religius adalah lagu-lagu yang menceritakan soal keagungan dari proses kelahiran Yesus. Lagu-lagu Natal jenis ini adalah lagu-lagu yang menjadi bagian dari ibadah gerejawi karena lirik lagunya adalah sesuatu yang sejalan dengan nilai-nilai agama.

Contoh lagu-lagu Natal religius adalah: Joy to The World, Hark! The Herald Angels Sing, Gloria In Excelsis Deo, dan yang paling sering salah dimengerti orang karena memakai melodi Ode to Joy dari Symphony no.9-nya Beethoven, Joyful Joyful We Adore Thee.

2. Lagu Natal Bertema Liburan/Musim Salju

Ada lagu-lagu lain yang selalu dikumandangkan menjelang Natal tapi liriknya sama sekali tidak religius, cenderung menggambarkan suasana liburan yang seru pada akhir tahun. Karena semua komponisnya berasal dari negara sub-tropis yang bersalju pada bulan Desember, maka rata-rata latar belakang dari lagu-lagu ini adalah salju.

Contoh dari lagu-lagu Natal bertema salju adalah Winter Wonderland, Let It Snow, Deck The Halls, Sleigh Ride. Bahkan lagu Natal termashyur seperti Jingle Bells adalah lagu liburan, bukan lagu religius.

Tentu saja lagu-lagu bertema liburan Natal ini semua bersalju karena penulis liriknya berasal dari Eropa atau Amerika Utara. Jika pengarangnya berasal dari Australia, maka tentu saja kita akan mendapati lagu “Kangaroo Wonderland” yang bercerita soal panasnya bulan Desember di bekas Nusakambangan-nya Inggris tersebut.

3. Lagu Cinta Menye-Menye Berlatar Natal

Lagu Natal jenis ini adalah lagu pop biasa yang, dengan semangat kapitalisme dan eksploitasi yang menggelora, mengkooptasi Natal untuk kepentingan pasar. Lagu Natal jenis ini sama sekali tidak ada nilai religiusnya, kecuali anda mengganggap patah hati di hari Natal adalah sebuah pengalaman spiritual.

Contoh dari lagu Natal jenis ini adalah Last Christmas I Gave You My Heart yang dirilis oleh Wham! pada tahun 1984 dan dinyanyikan ulang oleh rombongan penyanyi lain sesudahnya.

Coba saja tengok liriknya dari lagu menye-menye ini:

Last Christmas I gave you my heart
But the very next day you gave it away
This Year
To save me from tears
I’ll give it to someone special

George Michael bisa saja mengganti kata “Last Christmas” di sana dengan “Last Hanukkah/Last World Cup/Last Labour Day/Last Halloween/Last Star Wars Day/Last National I’m-tired-of-meeting-people-and-being-asked-when-will-I-get-married day” dan tetap saja makna dari lagu tersebut tak akan berubah.

Kenapa? Karena kata “Christmas” di sini hanya sampiran, bukan isi. Ini bukan lagu Natal, ini adalah lagu cinta yang dinatal-natalkan. Salahkan George Michael.

Lagu jenis ini yang lain adalah All I Want For Christmas is You-nya Mariah Carey.  Bagi saya, alih-alih lagu Natal,  ini adalah lagu afrodisiak untuk mengajak bercinta dengan tema Natal.

Tengok liriknya:

I just want your for my own
More than you could ever know
Make my wish come true
All I want for Christmas
Is you

…………

Cause i just want you here tonight
Holding on to me so tight
What more can i do?
Baby all i want for Christmas is you,
You Baby

Saya yakin anda tak bisa mendapati sesuatu yang religius soal lagu Mariah Carey tersebut, kecuali anda cukup pervert untuk mengalamatkan kalimat “cause i just want you here tonight, holding on to me so tight” kepada Tuhan.

(Tulisan ini pernah dipublikasikan sebelumnya di Midjournal.com)

Share: Tiga Jenis Lagu Natal Menurut Chief Editor Asumsi