Isu Terkini

Telah Menginfeksi 20 Juta Orang, Dana Percepatan Penanganan COVID-19 Global Baru Terealisasi 10%

Permata Adinda — Asumsi.co

featured image

Pandemi COVID-19 telah berlangsung lebih dari setengah tahun, tapi Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa dana yang dibutuhkan untuk program percepatan penanganan COVID-19 global belum terealisasi sepenuhnya. Tak tanggung-tanggung, jumlah yang sudah terpenuhi itu barulah 10% dari kebutuhan sebesar US$31,3 miliar.

Padahal, Tedros menyampaikan setidaknya 43,7% dari keseluruhan dana itu dibutuhkan segera untuk menangani pandemi yang telah menginfeksi lebih dari 20 juta orang ini (11/8).

“Ada kesenjangan yang sangat besar antara ambisi untuk mewujudkan inisiatif ACT-Accelerator dan dana yang telah terkumpul. Kami bersyukur kepada mereka yang telah berkontribusi, tetapi hanya 10% dari total dana yang dibutuhkan yang telah terealisasi,” ujar Tedros dalam pidatonya (10/8).

Inisiatif Access to COVID-19 Tools Accelerator atau ACT-Accelerator diluncurkan pertama kali pada akhir April 2020 untuk mempertemukan pemerintah, lembaga kesehatan, ilmuwan, pebisnis, masyarakat sipil, dan filantropi di seluruh dunia agar dapat bersama-sama mempercepat penanganan pandemi.

Inisiatif ini bertumpu pada empat pilar. Pertama, pilar diagnostik yang dipimpin oleh FIND dan Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis, and Malaria dengan tujuan besar menyelamatkan 9 juta nyawa yang terinfeksi COVID-19 dan mencegah 1,6 miliar terinfeksi melalui akses atas tes yang sederhana, akurat, dan terjangkau. Jika dana yang dibutuhkan terpenuhi, mereka dapat memberikan pelatihan kepada 10.000 tenaga medis di 50 negara dan melakukan tes kepada 500 juta orang di negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah.

Kedua, pilar terapeutik yang dipimpin oleh Unitaid dan Wellcome Trust untuk mempercepat penanganan dan pengobatan di segala tahapan infeksi dan memastikan akses atas penanganan COVID-19 dapat diperoleh oleh semua orang terlepas dari kondisi geografi dan ekonomi mereka. Pilar ini menargetkan untuk mengembangkan, memanufaktur, mengadakan, dan mendistribusikan 245 juta program pengobatan untuk populasi negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah dalam waktu 12 bulan.

Ketiga, pilar vaksin. Bersama dengan CEPI dan GAVI, pilar ini bertujuan untuk memastikan vaksin dapat dikembangkan secepat mungkin, dapat diberikan kepada pihak-pihak yang paling membutuhkan, dan dengan tetap memperhatikan aspek keamanan. Diperkirakan bahwa pengiriman 2 miliar dosis vaksin pada akhir 2021 ini membutuhkan dana hingga US$18,1 miliar.

Keempat, pilar penghubung sistem layanan kesehatan yang dipimpin oleh Bank Dunia dan Global Fund. Pilar ini hendak memastikan ketiga pilar lainnya dapat menjangkau orang-orang yang membutuhkan.

“Tiga bulan ke depan jadi masa yang krusial untuk meningkatkan kerja ACT-Accelerator sehingga dapat berdampak secara global,” kata Tedros.

Ia juga menyinggung kemajuan-kemajuan yang telah berjalan, termasuk pengembangan vaksin yang saat ini sudah mencapai uji fase 2/3, pengobatan untuk kasus COVID-19 yang parah menggunakan dexamethasone sedang dalam tahap peningkatan kapasitas, dan lebih dari 50 diagnostik sedang dalam tahap evaluasi—termasuk rapid test antigen yang dapat menjadi “game-changer”.

“Selagi negara-negara sedang bekerja untuk menekan infeksi COVID-19, kita mesti bergerak lebih cepat untuk mengembangkan dan mendistribusikan sumber daya yang dibutuhkan secara merata agar pandemi dapat dihentikan,” ujarnya. “Pesan saya jelas: tekan, tekan, tekan virusnya. Jika virus dapat secara efektif ditekan, aktivitas sosial dapat dibuka dengan aman.”

Share: Telah Menginfeksi 20 Juta Orang, Dana Percepatan Penanganan COVID-19 Global Baru Terealisasi 10%