General

Saat Prabowo Subianto Bercanda Disebut Diktator dan Tak Jadi Kudeta

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menanggapi soal tuduhan-tuduhan yang menganggap dirinya sebagai diktator lantaran berkali-kali maju di pentas Pemilihan Presiden (Pilpres). Prabowo akhirnya bercerita dan membantah tuduhan itu, pada Minggu, 1 April.

Ia mengatakan bahwa dirinya juga pernah dituduh hendak melakukan kudeta saat masih menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Sosok kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951, silam itu heran tuduhan itu masih terus muncul hingga sekarang.

Terlebih, banyak yang menyebut bahwa dirinya tak demokratis, padahal, menurutnya, ia selalu jadi sosok yang tunduk dan patuh pada sistem demokrasi dengan seringnya mengikuti pilpres.

“Saya dari 2004 sudah tiga kali ikut pemilu. Mungkin kalau sekarang ikut lagi yang keempat kali. Tapi tetap dibilang Prabowo ini tidak demokratis. Prabowo ini bakat-bakat diktator. Dulu saya dituduh mau kudeta. Mau kudeta,” kata Prabowo dalam acara kampanye calon gubernur Jawa Barat Sudrajat di Hotel Bumi Wiyata, Depok, 1 April.

Prabowo akhirnya berkelakar saat bicara soal tuduhan kudeta yang diarahkan kepada dirinya tersebut. Meski sempat ragu-ragu menyampaikan candaan itu di hadapan peserta kampanye, politisi berusia 66 tahun itu akhirnya berhasil membuat hadirin tertawa.

Dengan nada bercanda, Prabowo mengatakan bahwa dirinya menyesal tak jadi melakukan kudeta sebab prihatin dengan kondisi Indonesia saat ini.

“Terus terang aja. Ini boleh terus terang enggak? Terus terang aja dalam hati nyesel juga gue enggak kudeta dulu. Lihat negara kaya begini sekarang,” kata Prabowo  berkelakar yang langsung disambut tawa oleh ratusan kader Gerindra yang hadir.

Prabowo juga juga membantah anggapan yang menilai dirinya otoriter. Mantan Danjen Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD itu mengatakan bahwa dirinya akan tetap berpegang teguh pada demokrasi dan Undang-undang Dasar 1945 dalam kehidupan bernegara.

“Tapi saya buktikan bahwa saya percaya kepada demokrasi. Saya percaya pada UUD 1945,” ucap Prabowo.

Tak hanya itu saja, Prabowo juga menyebut pentingnya masyarakat untuk terjun ke dunia politik. Ia mengatakan bahwa dengan berpolitik maka hal itu akan memperbaiki kehidupan berbangsa.

“Kalau kita tak berpolitik, tak mungkin memperbaiki keadaan, yang cuma di rumah, momong cucu, mancing, dan tunggu mati tak salah, tapi menurut saya rada kurang bertanggung jawab,” ujarnya.

Prabowo justru kecewa dengan kawan-kawannya yang masih sering bersikap netral dalam berpolitik. Padahal, kata dia, untuk meraih kepentingan dan memperjuangkan bangsa dan masyarakat, perlu untuk terjun berpolitik dan tidak ada pilihan netral.

“Kalau menurut saya kalau memilih kepentingan. Antara bangsa Indonesia dan asing tidak ada netral. Kita harus milih,” ucapnya.

Share: Saat Prabowo Subianto Bercanda Disebut Diktator dan Tak Jadi Kudeta