General

Politikus Meraup Suara Melalui Kepopuleran Artis?

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Jelas enggak ada yang menyangsikan kalau artis dapat meningkatkan kepopuleran seseorang atau kelompok tertentu. Penggemar yang banyak dan sorotan media massa yang besar udah jadi kekuatan tersendiri. Untuk kegiatan kayak Pemilu yang membutuhkan massa sebanyak-banyaknya, artis bisa banget jadi pendongkrak suara.

Nah, pada masa kampanye Pemilu 2019 kali ini, peran artis pun enggak luput dari bagian strategi. Selasa (8/1) kemarin, Sandiaga Uno di laman Instagramnya @sandiuno membagikan sebuah foto yang isinya dia bersama artis-artis Indonesia. Memang dalam caption di Instagramnya, tidak ada bentuk dukungan politik yang tertulis secara eksplisit. Meski begitu, artis-artis nasional seperti Teuku Wisnu dan Arie Untung yang berada di dalam foto bukanlah artis sembarangan. Mereka memiliki pengikut dan pengaruh yang begitu besar di Indonesia. Dengan adanya sebuah foto Sandiaga bersama mereka, hal ini bisa menjadi bagian dari kampanye implisit Sandi kepada penggemar artis-artis tersebut. Tentu ini kembali pada persepsi masyarakat.

View this post on Instagram

A post shared by Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno) on Jan 7, 2019 at 10:10pm PST

Peran Artis Tidak Hanya Sekadar Penggembira

Peran artis-artis yang ada di dalam foto Sandiaga tersebut kan sifatnya masih implisit.  Sedangkan, udah banyak banget dukungan yang bentuknya jauh lebih eksplisit. Salah satunya adalah dengan menjadi calon legislatif untuk partai politik tertentu. Sebuah cara yang terbukti manjur.

Di Pemilu 2014, ada 15 artis yang berhasil terpilih menjadi anggota DPR. Di antaranya adalah Nico Siahaan, Tantowi Yahya, Rachel Maryam, Anang Hermansyah, dan Venna Melinda. Nama-nama tersebut datang dari berbagai partai yang berbeda-beda.

Untuk Pemilu tahun 2019 ini, nama-nama artis pun kembali menghiasi surat suara. Ada puluhan nama yang berjuang untuk bisa duduk di kursi parlemen. Sebut saja Manohara dan Krisna Mukti dari Partai Nasdem. Rieke Diah Pitaloka, Nico Siahaan, dan Tina Toon dari PDIP. Sedangkan di kubu Gerindra ada nama Ahmad Dhani dan Rachel Maryam. Banyaknya partai yang mengusung artis sebagai caleg membuktikan kalau cara ini manjur untuk meraup suara masuk ke partai pengusung mereka.

Selain maju jadi caleg, cara eksplisit lain yang sudah terbukti manjur adalah dengan meng-endorse partai politik atau calon tertentu secara resmi. Slank melakukan hal ini di tahun 2014, ketika mereka mendukung Jokowi-JK sebagai calon presiden dan wakil presiden. Dukungan ini pun membuahkan hasil, karena pasangan tersebut berhasil terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2014-2019.

Untuk Pemilu 2019 mendatang, trennya agak sedikit bergeser. Jika pada pemilu-pemilu sebelumnya pengaruh artis masih dominan, di pemilu 2019 ini, peran selebtwit dan selebgram terlihat semakin signifikan. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya endorsement yang dilakukan para seleb-seleb media sosial tersebut kepada salah satu paslon.

Apakah Layak Seorang Artis Menjadi Pejabat Publik?

Kembali pada pembahasan mengenai artis yang menjadi anggota parlemen, tentu hal ini sah-sah saja. Selama niat yang dikeluarkan adalah niat tulus menjadi pelayan publik. Kalau hanya memanfaatkan ‘kepopuleran’ dirinya demi harta dan tahta, lebih baik artis tersebut berpikir ulang tentang keputusannya menjadi calon legislatif. Karena secara esensi, menjadi pejabat publik tidaklah tentang gaji dan statusnya, tetapi tentang bagaimana menjadi pelayan publik yang amanah.

Share: Politikus Meraup Suara Melalui Kepopuleran Artis?